WNA Norwegia Ditemukan Tewas di Sungai Limapuluh Kota -->

Iklan Muba

WNA Norwegia Ditemukan Tewas di Sungai Limapuluh Kota

Sabtu, 26 April 2025
Bule Norwegia ditemukan meninggal di Limapuluh Kota. 


Limapuluh Kota— Seorang pria berkewarganegaraan asing asal Norwegia ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Sirah, yang terletak di Jorong Lubuak Tabuan, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota pada Jumat pagi, 25 April 2025.

Korban yang diketahui bernama Kielland Gabriel Wilhelm, berusia 71 tahun, teridentifikasi melalui paspor Norwegia dengan nomor 33082998 yang ditemukan bersamaan dengan barang-barang pribadi di lokasi kejadian.

Penemuan jasad tersebut berawal dari laporan seorang warga setempat, Chandra (40), yang pada pukul 07.00 WIB sedang dalam perjalanan menuju kebunnya. Chandra terkejut saat melihat tubuh seorang pria asing bersama sepeda gunung tergeletak di sebuah sungai kecil yang dikenal warga sebagai Sungai Batang Himpunan, di kawasan Jorong Lubuak Tabuan.

"Saya langsung melaporkannya kepada Wali Nagari Manggilang," ujar Chandra saat diwawancarai oleh wartawan.

Mendapatkan informasi tersebut, Wali Nagari segera menghubungi pihak berwajib. Sekitar pukul 09.30 WIB, Kapolsek Pangkalan bersama tim medis dan warga setempat menuju lokasi. Sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dan kaku, terperangkap di sungai dengan kedalaman sekitar satu meter. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan warga setempat setengah jam kemudian.

Jenazah korban selanjutnya dibawa menggunakan keranda menuju Puskesmas Pangkalan untuk pemeriksaan medis awal. Petugas Polsek Pangkalan menyampaikan bahwa evakuasi berjalan cukup sulit karena lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau oleh kendaraan.

Pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dr. Vivi dari Puskesmas Pangkalan menemukan beberapa luka pada tubuh korban, seperti luka robek selebar 3 cm di belakang telinga kiri, luka sobek pada daun telinga kiri, serta memar dan lecet pada bagian bahu kiri. Selain itu, ditemukan bekas luka mencurigakan di sekitar kepala yang diduga berasal dari gigitan atau patukan ular.

Meskipun demikian, untuk memastikan penyebab pasti kematian, otopsi lebih lanjut akan dilakukan di RS Bhayangkara Polda Sumbar. "Hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan yang dilakukan oleh orang lain," kata dr. Vivi.

Di tempat kejadian, polisi juga mengamankan sepeda gunung dan empat tas milik korban, yang berisi pakaian, perangkat elektronik seperti gawai, tablet, pengisi daya, power bank, serta uang tunai dalam bentuk rupiah. Semua barang tersebut diamankan oleh personel Polres Limapuluh Kota untuk dilakukan pendataan lebih lanjut.

"Tidak ditemukan barang yang hilang atau rusak, yang memperkuat dugaan bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal, bukan akibat tindak kriminal," ujar Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa korban kemungkinan besar terjatuh saat melintasi jembatan kayu yang sudah lapuk di jalur setapak tersebut. Kawasan Lubuak Tabuan dikenal sebagai destinasi trekking alami, namun sejumlah infrastruktur di wilayah tersebut dinilai kurang memadai dan kurang ramah bagi wisatawan, terutama yang berpetualang seorang diri.

"Kami akan terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui kronologi kejadian ini," kata AKBP Syaiful kepada wartawan.

Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta untuk menyampaikan laporan resmi mengenai penemuan warganya. Proses koordinasi terkait penanganan jenazah dan kemungkinan pemulangan ke negara asal sedang berlangsung.

"Semua prosedur akan kami jalankan sesuai protokol internasional. Keamanan wisatawan tetap menjadi perhatian kami agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," tutupnya.(des*)