![]() |
Goro masyarakat Koto Katik. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Masih dalam suara lebaran Idulfitri, warga Kelurahan Koto Katik bersama ASN-non ASN bergotong royong membersihkan aliran sungai di sekitar kelurahan Sabtu (5/4/2025).
ASN, non-ASN dari OPD terkait, petugas kebersihan, Satpol PP Damkar dan BPBD Kesbangpol melakukan gotong royong membersihkan semak belukar di tepi jalan dan menormalisasi aliran sungai yang melintasi kawasan Bendungan Rupik, RT 3 Kelurahan Koto Katik, Kecamatan Padang Panjang Timur.
Sungai yang sebelumnya tampak dangkal akibat sedimentasi dan dipenuhi semak-semak di bagian tepinya, kini berubah menjadi bersih dan tertata.
Pengerukan sedimen dilakukan untuk melancarkan aliran air serta mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di musim hujan.
“Sering kali air sungai meluap ke jalan, bahkan sampai masuk ke areal persawahan. Kami senang ada aksi seperti ini. Sungai jadi bersih, jalan pun terlihat rapi," kata Irwadi.
Tak hanya di kawasan Bendungan Rupik, kegiatan goro juga dilakukan di sepanjang jalan menuju Masjid Agung Manarul ‘Ilmi Islamic Center. Semak belukar yang sebelumnya tumbuh di tepi jalan juga dibersihkan.
Goro ini turut dihadiri Wakil Walikota, Allex Saputra, Pj Sekretaris Daerah Kota, Winarno, dan anggota DPRD, Hendrico. Mereka ikut bekerja bersama warga, mencangkul, mengangkat sampah, dan membersihkan sisi sungai.
“Selain membersihkan lingkungan lewat goro, kita juga membangun kebersamaan dan kepedulian antarwarga dan pemerintah,” kata Wawako Allex seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam aksi ini.
Aksi goro ini, sebutnya, membuktikan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan nyata. Lingkungan bersih, aliran sungai lancar, dan warga pun merasa lebih aman dari potensi banjir.
Menariknya, walikota, Hendri Arnis yang tengah berada di luar kota memantau langsung kegiatan ini melalui sambungan video call. Ia memberikan semangat dan apresiasi kepada semua peserta goro.
Kelurahan Koto Katik merupakan kelurahan berpenduduk paling sedikit di Kota Padang Panjang. Masyarakat setempat hidup dari hasil pertanian dan perikanan.
Aliran sungai yang ada di Koto Katik merupakan lubuk larangan yang dikelola pemuda dan ikannya dipanen sekali bae tahun dengan cara dipancing. Hasil yang didapat digunakan untuk kepentingan sosial. (syam)