Gemilang di Lintasan, Vinales Terpeleset karena Aturan Tekanan Ban -->

Iklan Muba

Gemilang di Lintasan, Vinales Terpeleset karena Aturan Tekanan Ban

Sabtu, 19 April 2025
Maverick Vinales kala mentas di MotoGP. 


Fajarsumbar.com - Performa gemilang Maverick Vinales di MotoGP Qatar 2025 sempat membuat Marc Marquez tertekan. Sayangnya, hasil impresifnya itu harus kandas akibat hukuman yang membuat posisinya melorot drastis. Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, pun turut angkat bicara dan memberikan pujian sekaligus kritik.


1. Penampilan Luar Biasa Vinales

Balapan yang digelar di Sirkuit Losail, Doha, akhir pekan lalu menyuguhkan kejutan dari Vinales. Meski hanya start dari posisi keenam, pembalap Tech3 KTM tersebut mampu merangsek ke depan dan mengakhiri balapan di posisi kedua di belakang Marquez.


Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Seusai balapan, Vinales dijatuhi penalti 16 detik karena tekanan ban motornya tidak sesuai regulasi. Akibatnya, ia kehilangan posisi podium dan harus puas finis di urutan ke-14.


2. Pernat Puji Penampilan, Sayangkan Hukuman

Carlo Pernat, salah satu pengamat senior di dunia MotoGP, tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas performa Vinales. Ia mengaku tak menyangka Vinales bisa tampil begitu kompetitif, apalagi bersama tim seperti Tech3.


"Balapan yang luar biasa dari Vinales. Bahkan saya rasa KTM pun tidak menyangka hasil seperti itu," ujar Pernat, dikutip dari Motosan, Jumat (18/4/2025).


Sayangnya, Pernat mengungkapkan kekecewaannya terhadap penalti yang membuat pencapaian sang rider menjadi sia-sia. "Peraturan tekanan ban ini kembali memakan korban. Rasanya terlalu ketat," lanjutnya.


3. Aturan yang Perlu Ditinjau Ulang

Pernat juga menilai bahwa regulasi tekanan ban yang diterapkan saat ini terlalu ketat dan bisa merugikan pembalap secara tidak proporsional. Ia menyarankan agar regulasi tersebut dikaji ulang agar tidak terus menjadi polemik.


“Seorang pembalap yang berhasil finis di posisi kedua harus dihukum 16 detik, itu terlalu berat. Aturan ini memang ada, tapi perlu dievaluasi kembali. Bahkan tim-tim besar pun tak mampu menyaingi kekuatan KTM hari itu,” ucap Pernat.


Akibat penalti tersebut, posisi kedua diambil alih oleh Francesco Bagnaia, sementara Franco Morbidelli naik ke tempat ketiga. Vinales harus menerima kenyataan finis di luar sepuluh besar, padahal tampil cemerlang sepanjang balapan.(BY)