![]() |
Erick Thohir bersama Timnas Indonesia U-17. |
Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan apresiasi tinggi atas perjuangan Timnas Indonesia U-17 di ajang Piala Asia U-17 2025. Meskipun belum berhasil melangkah ke babak semifinal, pencapaian skuad muda Garuda menjadi motivasi tersendiri bagi PSSI untuk terus mencetak talenta-talenta potensial demi masa depan sepak bola Tanah Air.
Tim asuhan pelatih Nova Arianto harus mengakui keunggulan Korea Utara U-17 setelah kalah 0-6 di perempat final. Namun, hasil tersebut tetap memberikan tiket berharga bagi Indonesia untuk ambil bagian di Piala Dunia U-17 2025 mendatang.
Tantangan Regenerasi Pemain
Erick menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi tim-tim kelompok umur. Mengingat Piala Dunia U-17 akan digelar setiap tahun mulai 2025 dan Piala Dunia U-20 berlangsung dua tahun sekali, PSSI harus memastikan program pengembangan pemain tidak terhenti.
“Kami dihadapkan pada tantangan besar: membentuk tim U-17 masa depan yang setidaknya setara dengan tim saat ini. Pembinaan pemain muda harus dilakukan secara konsisten,” ujar Erick dalam pernyataan resminya, Selasa (15/4/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa persaingan ke depan semakin ketat, termasuk di ajang seperti Olimpiade yang kini hanya diikuti 12 negara dan dibatasi untuk pemain di bawah usia 23 tahun.
Motivasi untuk Masa Depan
Selain menjabat sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir yang juga Menteri BUMN menegaskan bahwa federasi akan terus bekerja keras dalam menyiapkan tim-tim muda Indonesia secara maksimal. Ia menyebut persiapan yang matang dan berkelanjutan adalah kunci agar Indonesia bisa terus bersaing di level dunia.
“Kami harus mulai lebih awal, dengan proses yang panjang dan pengawasan yang lebih ketat,” ucap Erick.
Sebagai informasi, keikutsertaan Timnas Indonesia U-17 dalam Piala Dunia 2025 menjadi yang kedua kalinya, setelah sebelumnya tampil sebagai tuan rumah pada edisi 2023.(BY)