![]() |
Arahan Menko Zulhas soal Pupuk Jadi Kunci Swasembada Pangan, Ini Kata Dirut Pupuk Indonesia |
Jakarta - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan arahan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang menekankan pentingnya ketersediaan pupuk sebelum masa tanam sebagai faktor utama dalam mencapai swasembada pangan nasional.
“Saat ini, volume pupuk bersubsidi telah ditambah. Jadi, bukan hanya regulasi yang dipermudah, tetapi juga jumlah pupuk yang disediakan meningkat,” ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Perbaikan Sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi
Sebagai perusahaan BUMN yang bertanggung jawab atas produksi dan distribusi pupuk bersubsidi, Rahmad menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas berbagai kebijakan perbaikan dalam tata kelola pupuk bersubsidi.
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025, pemerintah mempercepat proses distribusi serta memberikan kemudahan bagi petani dalam menebus pupuk bersubsidi.
Rahmad juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton untuk tahun 2025, meningkat dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 7,3 juta ton. Ia mengajak para petani, termasuk di Ngawi, Jawa Timur, untuk segera mendapatkan pupuk bersubsidi di kios-kios resmi.
“Tahun ini alokasi pupuk mencapai 9,55 juta ton. Khusus untuk Ngawi, tahun lalu 71 ribu ton, tahun ini naik menjadi 81 ribu ton. Sesuai arahan Pak Menko, pupuk harus tersedia. Di Ngawi, kami sudah menyiapkan dua gudang dengan stok hampir 20 ribu ton. Jadi, petani yang siap menanam dapat segera menebus pupuk agar target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo dapat tercapai,” jelas Rahmad.
Komitmen Menko Pangan terhadap Ketersediaan Pupuk
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa ketersediaan pupuk sebelum musim tanam merupakan faktor krusial dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Pupuk harus tersedia sebelum masa tanam. Banyak aturan yang sudah disederhanakan,” ujar Zulhas.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan sektor pangan sebagai prioritas utama. Menurut Zulhas, selama ini sektor pangan kerap mendapat perhatian, namun belum menjadi fokus utama dalam kebijakan nasional.
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa swasembada pangan hanya dapat tercapai melalui kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait. Dengan sinergi yang baik, ia optimistis target swasembada pangan dapat terwujud dalam waktu dekat.(BY)