Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi MoU Perkuat Pengelolaan dan Budaya Islam -->

Iklan Muba

Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi MoU Perkuat Pengelolaan dan Budaya Islam

Rabu, 19 Maret 2025
.


Jakarta, fajarsumbar.com – Event Minang Day yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/3/2025), menjadi momen bersejarah bagi hubungan antara dua masjid besar, yaitu Masjid Negara Istiqlal dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi di Sumatera Barat. Selain merayakan budaya Minangkabau dalam suasana Ramadan, acara ini juga menandai kesepakatan kerja sama (MoU) kedua masjid dalam pengembangan manajemen dan pemberdayaan umat.


Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang membuka acara, mengapresiasi Masjid Istiqlal sebagai tuan rumah yang memberikan ruang bagi budaya dan kuliner Minangkabau untuk diperkenalkan kepada masyarakat ibu kota. Menurutnya, ikatan antara masyarakat Minangkabau dan masjid sudah menjadi bagian dari identitas mereka di perantauan.


“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan pengembangan umat. Kerja sama ini akan mencakup pelatihan manajemen masjid, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, serta penguatan peran masjid dalam kehidupan sosial masyarakat,” ujar Mahyeldi.


MoU yang ditandatangani oleh kedua belah pihak diharapkan dapat menjadi landasan dalam meningkatkan profesionalisme pengelolaan masjid, baik dalam aspek administrasi, keuangan, hingga program sosial dan keagamaan.


Sementara itu, Pengurus Masjid Istiqlal, Buchari, menjelaskan bahwa Ramadan tahun ini Masjid Istiqlal mengusung konsep “hosting”, di mana Pemprov Sumatera Barat menjadi mitra pertama yang diberikan kesempatan untuk memperkenalkan budaya daerah di kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara ini.


“Masjid Istiqlal memiliki sejarah panjang yang juga terkait dengan Minangkabau. Salah satu pendirinya adalah Bung Hatta, putra Minang yang turut merancang pembangunan masjid ini sebagai simbol kemerdekaan,” jelas Buchari.


Event Minang Day yang berlangsung mulai sore hingga malam setelah salat tarawih ini menghadirkan berbagai atraksi budaya, pameran seni Islam khas Minangkabau, serta pabukoan yang menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa masyarakat Minang. Acara ini juga mempererat hubungan antara masyarakat Minang di Jakarta dengan kampung halaman mereka.


Kepala Biro Kesra Sumatera Barat, Hendri Hasbullah, menuturkan bahwa inisiatif kerja sama ini berawal dari pertemuan Gubernur Sumbar dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar, yang juga menjabat sebagai Menteri Agama RI. Dalam pertemuan tersebut, Imam Besar Istiqlal mengusulkan agar salah satu selasar masjid dapat menjadi ruang promosi bagi budaya Islam dari berbagai daerah di Indonesia.


“Dengan adanya kerja sama ini, kita berharap manajemen masjid di Sumatera Barat, khususnya Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, dapat belajar dari sistem pengelolaan Masjid Istiqlal yang telah menjadi model bagi banyak masjid lainnya,” kata Hendri.


Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala Sekretariat Masjid Istiqlal Neng Fatimah, Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra, Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar Mursalim, Pengurus Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Taufikurrahman, Ketua IKM DKI Jakarta Bradity Moulevy, serta Bundo Kanduang DKI Jakarta.


Dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang membawa manfaat bagi umat, baik dalam aspek pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Sinergi antara Masjid Istiqlal dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi menjadi contoh bagaimana kolaborasi keislaman dapat memperkuat peran masjid sebagai pilar peradaban umat Islam. (*)