![]() |
Menteri Ekraf RI, Teuku Riefky Harsya Ungkap Peluang Ekonomi Kreatif pada Mahasiswa. |
Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menjalin kerja sama untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta memperluas kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa dalam 11 tahun terakhir, ekonomi kreatif Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
“Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sejak 2013 hingga 2024, sektor ekonomi kreatif mengalami perkembangan yang signifikan, baik dari segi jumlah tenaga kerja, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maupun nilai ekspornya,” ujar Riefky dalam acara yang berlangsung di Auditorium FEB UI, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/2025).
Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM
Riefky menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di masa depan.
“Pertumbuhan ini luar biasa, dan tentu harus terus didukung, terutama melalui peningkatan kualitas tenaga kerja. Kerja sama dengan perguruan tinggi seperti UI sangat penting untuk memastikan SDM di sektor ekonomi kreatif semakin berkualitas,” jelasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar Indonesia dalam ekonomi kreatif, dengan membandingkan keberhasilan negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang dalam memanfaatkan budaya mereka untuk mendukung perekonomian.
“Kita bisa lihat bagaimana Korea berhasil membawa ekonomi kreatifnya mendunia. Hal yang sama juga terjadi di Jepang, Tiongkok, Inggris, dan negara lainnya. Saat ini, Indonesia memiliki peluang besar karena kreativitas anak muda kita luar biasa,” tambahnya.
Dukungan Kemenkraf bagi 17 Subsektor Ekonomi Kreatif
Menurut Riefky, pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif oleh Presiden Prabowo menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan sektor ini.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, ada kementerian khusus yang berfokus pada ekonomi kreatif. Saat ini, terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif yang berkembang pesat dan perlu terus didukung,” ujarnya.
FEB UI Berperan dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sementara itu, Wakil Dekan FEB UI, Arief Wibisono Lubis, menyampaikan bahwa FEB UI berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif melalui berbagai kegiatan akademik dan penelitian.
“Banyak kegiatan kemahasiswaan yang menunjukkan betapa besar dampak sektor ini. Selain itu, kami juga aktif dalam penelitian yang memberikan rekomendasi kebijakan kepada Kemenkraf,” ujar Arief.
Ia menambahkan bahwa FEB UI memiliki berbagai penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun lembaga penelitian internal yang turut memberikan masukan bagi Kemenkraf dan Bekraf.
Kolaborasi antara Kemenkraf dan FEB UI diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.(BY)