![]() |
Situasi Parq Ubud, Sabtu (15/3/2025) sore. |
Gianyar – Tempat wisata yang dikenal sebagai 'Kampung Rusia' di Ubud, yaitu Parq Ubud, diduga kembali beroperasi secara diam-diam meskipun telah resmi ditutup pada 20 Januari 2025. Dugaan ini mencuat setelah sebuah unggahan di media sosial menunjukkan aktivitas di lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan pada Sabtu (15/3/2025), suasana di Parq Ubud yang terletak di Jalan Sri Wedari No. 24, Desa Tegallalang, Kecamatan Ubud, tampak lengang pada siang hari. Namun, mendekati pukul empat sore, sejumlah warga lokal maupun turis asing terlihat mulai berlalu-lalang di sekitar area tersebut. Seorang petugas keamanan juga tampak berjaga di pintu masuk.
Beberapa wisatawan asing diketahui keluar-masuk area tersebut, ada yang menggunakan layanan ojek online dan turun tepat di depan gerbang. Sementara itu, pengendara motor tampaknya tidak diperbolehkan masuk, dengan petugas keamanan mengarahkan mereka ke area lain di bagian utara. Di sana, seorang sekuriti lain tampak berjaga dan memberikan arahan.
Selain itu, beberapa warga lokal terlihat meninggalkan lokasi dengan mengenakan hoodie dan celana panjang. Mereka berjalan ke arah utara sambil membawa helm. Tak hanya itu, aktivitas lain juga terpantau, seperti dua pekerja bangunan yang keluar dengan membawa material batu, serta seorang pria yang masuk ke area tersebut dengan membawa mesin pompa air.
Seorang pegawai restoran di sekitar lokasi, yang enggan disebutkan namanya, mengaku mengetahui bahwa Parq Ubud sudah ditutup. Namun, ia heran mengapa masih ada orang yang keluar-masuk.
"Parq Ubud sudah tutup. Tapi saya tidak tahu kenapa masih ada yang lalu-lalang. Sejak kemarin, penjagaan lebih ketat di luar. Sebelumnya juga dijaga, tapi di dalam," ujarnya.
Sementara itu, seorang pedagang kuliner setempat juga membenarkan bahwa tempat tersebut sudah tidak beroperasi sejak Januari lalu. Ia mengatakan bahwa saat Parq Ubud masih buka, Jalan Sri Wedari kerap mengalami kemacetan akibat banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Namun, kini lalu lintas di sekitar lokasi lebih lancar.
Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Parq Ubud masih tetap beroperasi dalam kapasitas tertentu.
"Mungkin masih ada kontraknya, jadi tetap beraktivitas. Masih ada orang yang ke sana, tapi mobil tidak diizinkan masuk. Hanya motor yang bisa, dan kemarin banyak yang parkir di pinggir jalan," ungkapnya.
Saat ini, kasus penyalahgunaan lahan yang melibatkan Parq Ubud masih dalam proses hukum. Pendiri sekaligus direktur PT Parq Ubud, Andrey Frey, didakwa melanggar aturan pembangunan di lahan sawah dilindungi (LSD). Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.(des*)