Bukittinggi – Menjelang libur Lebaran 2025, Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), telah menyiapkan 49 titik parkir guna mengurangi potensi kemacetan. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan perantau yang berkunjung dengan kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan Bukittinggi, Yogi Astarian, menyebutkan bahwa sebelumnya hanya tersedia 31 titik parkir yang tersebar di berbagai lokasi strategis, seperti gedung perkantoran dan jalan utama. Untuk meningkatkan kapasitas, Pemko Bukittinggi menambahkan 18 titik parkir alternatif, sehingga totalnya menjadi 49 titik.
"Penambahan ini mencakup area perkantoran, sekolah, serta beberapa lokasi lain seperti kantor PDAM dan tepi jalan," ujar Yogi, Kamis (27/3).
Dukungan Posko dan Pengawasan Lalu Lintas
Guna memastikan kelancaran arus lalu lintas, Dishub Bukittinggi mendirikan dua posko pengawasan di Simpang Kangkung dan kawasan Masjid Nurul Haq, Kampung Cina. Selain itu, posko gabungan dengan Polresta Bukittinggi dan Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar juga akan beroperasi untuk membantu pengaturan lalu lintas selama libur Lebaran.
Jika terjadi kendala di lapangan, Yogi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang melalui saluran pengaduan yang tersedia.
"Kami siap menerima keluhan dan masukan terkait parkir atau layanan lainnya, tentunya dengan menyertakan bukti yang relevan," tambahnya.
Tarif Parkir Tetap dan Pembatasan Drop-Off di Kawasan Wisata
Yogi memastikan bahwa selama libur Lebaran, tarif parkir di Bukittinggi tidak mengalami kenaikan. Tarif untuk kendaraan roda dua tetap Rp 2.000, mobil atau minibus Rp 5.000, dan bus besar Rp 20.000. Sementara itu, parkir di gedung akan dikenakan tarif progresif dengan jam operasional dari pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.
Untuk menghindari kepadatan di area wisata utama, Pemko Bukittinggi menerapkan pembatasan bagi kendaraan yang hendak menurunkan penumpang di sekitar Jam Gadang dan destinasi wisata lainnya. Dishub juga mendorong wisatawan untuk menggunakan angkutan umum seperti angkot dan bendi guna mengurangi kemacetan.
Selain itu, Yogi mengingatkan para pengunjung untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum bepergian agar tidak mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kemacetan.(des*)