![]() |
Ahmad Dhani |
Jakarta – Usulan anggota Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, mengenai skema naturalisasi pemain sepak bola menuai kontroversi dan kritik tajam. Gagasan tersebut dianggap seksis sehingga Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR berencana memanggilnya untuk memberikan klarifikasi.
Ahmad Dhani mengusulkan agar pemain sepak bola asing yang berusia di atas 40 tahun atau berstatus duda dapat dinaturalisasi dengan cara menikahi perempuan WNI atau janda. Dari pernikahan itu, anak yang lahir diharapkan bisa menjadi pesepak bola berbakat di masa depan.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengecam pernyataan ini, menilai bahwa ide tersebut merendahkan perempuan dengan menganggap mereka hanya sebagai alat reproduksi.
"Dengan dalih pemikiran 'out of the box' dan nada bercanda, AD mengusulkan naturalisasi diperluas bagi pesepak bola di atas 40 tahun atau duda untuk dinikahkan dengan perempuan Indonesia demi menghasilkan keturunan 'Indonesian born' yang dinilai memiliki kemampuan sepak bola lebih baik," ujar Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, Rabu (12/3).
Andy juga menambahkan bahwa gagasan tersebut menempatkan perempuan hanya sebagai alat reproduksi dan pemuas kebutuhan suami. Terlebih lagi, Ahmad Dhani menyebut jika pemain sepak bola itu beragama Islam, maka bisa menikahi lebih dari satu perempuan, yang semakin memperkuat anggapan eksploitasi terhadap perempuan.
Selain itu, Komnas Perempuan menilai pernyataan tersebut juga bermuatan rasis karena seolah-olah menilai pesepak bola asing memiliki kualitas genetik yang lebih baik dibandingkan pemain dari Indonesia.
"Pernyataan ini juga merendahkan martabat bangsa karena ada unsur rasisme, seolah-olah pemain asing memiliki genetika lebih unggul dibandingkan atlet lokal. Bahkan, AD menegaskan agar naturalisasi tidak dilakukan pada pemain ‘bule’ karena perbedaan ras," tambahnya.
Komnas Perempuan mengingatkan bahwa sebagai anggota DPR, Ahmad Dhani seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, termasuk kesetaraan gender. Pernyataannya dianggap bertentangan dengan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan keadilan gender sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1984.
Selain itu, Komnas Perempuan menilai pernyataan Ahmad Dhani dapat mencoreng citra DPR, khususnya Komisi X yang bertugas dalam bidang pendidikan dan olahraga. Oleh karena itu, mereka mendorong MKD untuk memeriksa Ahmad Dhani guna menjaga wibawa lembaga legislatif dan mencegah pernyataan serupa di masa depan.
"Pemeriksaan ini penting dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dan DPR tetap menjaga kewibawaannya," ujar Andy.
Komnas Perempuan juga merekomendasikan agar pimpinan DPR meningkatkan pemahaman anggotanya terkait konstitusi, hak asasi manusia (HAM), serta kesetaraan gender. Mereka juga meminta partai politik yang menaungi Ahmad Dhani untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap anggotanya agar tidak melontarkan pernyataan yang bertentangan dengan prinsip HAM dan keadilan gender.
MKD DPR Akan Panggil Ahmad Dhani
Terkait kontroversi ini, MKD DPR menyatakan akan segera memanggil Ahmad Dhani untuk mengklarifikasi ucapannya. Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam, mengatakan bahwa pemanggilan akan dilakukan pekan depan.
"Ya, kita akan panggil Ahmad Dhani untuk klarifikasi," kata Dek Gam, Rabu (12/3).
Menurut Dek Gam, pihaknya telah menerima laporan tertulis dari Komnas Perempuan yang menyoroti pernyataan Ahmad Dhani sebagai seksis dan merendahkan martabat bangsa.
"Suratnya sudah kami terima. Kami akan menindaklanjuti aduan ini sebelum DPR memasuki masa reses pada 21 Maret mendatang," tambahnya.
Ahmad Dhani Tetap Kukuh dengan Pendapatnya
Menanggapi kritik dari Komnas Perempuan, Ahmad Dhani menegaskan bahwa ia tidak merasa ada yang salah dengan gagasannya.
"Saya tidak melihat ada yang salah dalam pemikiran saya," ujarnya, Rabu (12/3).
Musisi yang kini terjun ke dunia politik itu juga menilai banyak pihak tidak memahami maksud pernyataannya terkait rasisme. Ia menegaskan bahwa pendapatnya mengenai naturalisasi berkaitan dengan konsep perkembangan genetik.
"Saya tetap berusaha menjodohkan para janda di Nusantara dengan bibit unggul pesepak bola dari Asia maupun Eropa, tanpa peduli apa kata Komnas Perempuan," kata Dhani.
"Ini dalam dunia sains disebut genetic development," imbuhnya.
Terkait pemanggilan oleh MKD, Dhani menyatakan dirinya siap hadir dan memberikan klarifikasi. "Saya siap 1.000 persen," tegasnya.(des*)