![]() |
Nelayan Kota Pariaman, Sumbar terlihat sedang menangkap ikan di laut Pariaman. |
Pariaman – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman mencatatkan produksi ikan budidaya di daerah tersebut pada tahun 2024 sebesar 324,3 ton, mengalami penurunan sekitar 1,6 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 325,9 ton. Penurunan ini disebabkan oleh terbatasnya lahan di wilayah perkotaan.
“Pembukaan lahan baru untuk kolam sudah sangat terbatas karena lahan di Pariaman semakin sempit, bahkan lahan pertanian pun semakin berkurang akibat alih fungsi lahan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Pariaman, Zainal, di Pariaman, Selasa.
Zainal menjelaskan bahwa kekurangan lahan untuk membuat kolam budidaya ikan mendorong pihaknya untuk mengarahkan masyarakat menggunakan kolam yang bersifat fleksibel, yang bisa dipindahkan jika lahan yang ada digunakan untuk keperluan lain.
Meski produksi ikan budidaya mengalami sedikit penurunan pada 2024, Zainal menyatakan bahwa target produksi yang ditetapkan, yaitu 323 ton, telah tercapai.
Pemkot Pariaman tetap berupaya meningkatkan produksi ikan meskipun terkendala masalah lahan. Pada 2024, mereka memberikan pelatihan kepada masyarakat serta memberikan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Bantuan dari pemerintah pusat pada 2024 berupa kolam bundar, pakan, dan mesin pembuat pelet. "Saat ini, di Pariaman sudah ada tujuh mesin pembuat pelet," tambahnya.
Zainal juga menjelaskan bahwa di Pariaman terdapat berbagai jenis kolam yang digunakan oleh warga untuk budidaya ikan, seperti kolam terpal, bak, dan kolam air tenang.
Pemkot Pariaman terus berusaha untuk meningkatkan produksi ikan budidaya guna menjaga ketahanan pangan serta mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Secara triwulan, produksi ikan budidaya di Pariaman tertinggi terjadi pada triwulan II dengan total produksi 84,03 ton, disusul triwulan IV dengan 81,73 ton. Sementara itu, triwulan I mencatatkan produksi sebesar 81,10 ton dan triwulan III sebesar 77,44 ton.
Jenis ikan yang paling banyak diproduksi di Pariaman adalah lele dengan total produksi 180,91 ton, diikuti oleh gurami dengan 74,29 ton, nila 67,04 ton, ikan mas 1,42 ton, dan patin 0,64 ton.(des*)