![]() |
ilustrasi |
Jakarta – Pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai bahwa kebijakan pemberian diskon harga tiket pesawat dan tarif tol selama periode libur Lebaran dapat mempercepat perputaran ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di daerah akan meningkat lebih cepat jika kebijakan ini diterapkan.
"Diskon ini berpotensi meningkatkan permintaan tiket pesawat. Meskipun masyarakat tetap akan melakukan mudik dengan atau tanpa diskon, diharapkan dana yang dihemat dari biaya perjalanan bisa dibelanjakan lebih banyak di daerah asal. Dengan demikian, aktivitas ekonomi saat Lebaran bisa lebih dinamis, dan pertumbuhan ekonomi daerah ikut terdorong," ujar Nailul Huda, dikutip dari Antara, Kamis (20/2/2025).
Nailul juga menyarankan agar diskon untuk transportasi umum selama Lebaran 2025 diperluas. Selain mendorong aktivitas ekonomi, insentif ini juga dapat mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum seperti kereta api, bus, dan pesawat.
"Tujuannya agar arus mudik lebih lancar, terutama di jalur-jalur yang sering mengalami kemacetan, seperti Pelabuhan Merak. Setiap tahun, kepadatan di Merak menjadi tantangan bagi pemudik. Insentif untuk penerbangan ke Sumatera bisa menjadi solusi agar lebih banyak orang memilih pesawat dibandingkan kendaraan pribadi. Jika diskon tol diberikan, maka perlu diiringi dengan pengaturan serta fasilitas pendukung seperti rest area," jelasnya.
Selain kebijakan diskon tiket pesawat, pemerintah juga diminta untuk memantau harga-harga saat puncak libur Lebaran. Pasalnya, harga berbagai kebutuhan sering mengalami lonjakan yang tidak wajar di periode tersebut.
"Pemerintah juga harus memastikan perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan agar daya beli mereka meningkat saat Lebaran. Jika pendapatan tambahan ini tidak ada, maka dampak ekonomi dari Ramadan dan Lebaran bisa terbatas," tambah Nailul.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengumumkan delapan kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2025. Salah satunya adalah stimulus ekonomi yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat.
Program stimulus Ramadan-Lebaran 2025 meliputi diskon harga tiket pesawat, pemotongan tarif tol, program belanja diskon seperti Harbolnas 2025, EPIC Sales 2025, serta BINA Diskon 2025. Kebijakan ini dirancang untuk menjaga kestabilan harga dan meningkatkan daya beli masyarakat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).(des*)