Spanduk Protes Pegawai Kemendiktisaintek Gegerkan Media Sosial -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Spanduk Protes Pegawai Kemendiktisaintek Gegerkan Media Sosial

Selasa, 21 Januari 2025

Heboh di media sosial X yang memuat foto spanduk berkain hitam di depan kantor Kemendiktisaintek. 


Jakarta - Media sosial X dihebohkan dengan unggahan foto spanduk hitam yang terpasang di depan kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pada spanduk itu tertulis, "Pak Presiden Selamatkan kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat."


"Ada apa pagi ini, guys?" tulis akun X @zanatul_91 pada Senin (20/1/2025).


Unggahan itu kemudian dibalas oleh akun X @Indria123456 yang menyertakan potongan video. Dalam video tersebut, terlihat puluhan pegawai Kemendiktisaintek mengenakan pakaian serba hitam. Mereka berkumpul di lobi kantor kementerian sambil membawa dua spanduk dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya."


Salah satu spanduk berbunyi, "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri!" Sementara spanduk lain yang menggunakan kain putih bertuliskan, "Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga."


Di sisi lain, beredar sebuah pesan yang diduga berasal dari seseorang bernama Neni Herlina. Dia disebut menjabat sebagai Pranata Humas Ahli Muda sekaligus Penanggung Jawab Rumah Tangga di kementerian tersebut. Dalam pesan itu, Neni menceritakan pengalamannya bekerja di Kemendiktisaintek sejak menjadi CPNS pada tahun 2001.


Sebagai ASN yang mengelola bidang pendidikan, Neni mengaku selalu berusaha memberikan teladan baik. Namun, pada Jumat (17/1/2025), dia mengaku diusir dari ruangannya oleh pimpinan tertinggi kementerian dan diperintahkan untuk pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).


"Alhamdulillah, selama 24 tahun semua berjalan baik. Namun, pada Jumat sore kemarin, 17 Januari 2025, tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan dan di hadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen," tulis Neni dalam pesan tersebut.


Neni menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berawal dari masalah meja di lantai 18 yang dianggap perlu diganti karena dinilai "tidak menghormati." Semua permasalahan terkait urusan rumah tangga kantor, lanjutnya, bermuara kepadanya hingga akhirnya dia diminta keluar dari Kemendiktisaintek.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Kemendiktisaintek belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi protes yang dilakukan para pegawainya.(des*)