Rumah Mewah di Malibu Selamat dari Kebakaran Besar -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Rumah Mewah di Malibu Selamat dari Kebakaran Besar

Senin, 13 Januari 2025

Rumah mewah

Jakarta – Pada Selasa (7/1), terjadi kebakaran besar di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), yang melanda kawasan Malibu dengan sangat parah. Hampir seluruh rumah dan bangunan di sepanjang pantai habis dilalap api.


Namun, di tengah kehancuran tersebut, ada satu hal yang menarik perhatian. Salah satu rumah tetap utuh meski rumah-rumah di sekitarnya terbakar habis. Rumah tersebut milik David Steiner, seorang penulis sekaligus profesor pendidikan di Universitas Johns Hopkins.


Dikutip dari Daily Mail, rumah mewah tersebut diperkirakan bernilai sekitar US$ 9 juta atau sekitar Rp 146 miliar (dengan kurs Rp 16.224). Rumah ini memiliki fasad berwarna putih dan terdiri dari tiga lantai dengan luas 390 meter persegi.


Rumah ini memang dirancang untuk tahan terhadap gempa bumi, dengan konstruksi yang sangat kokoh. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu, atapnya tahan api, dan tiang pancangnya ditanam 15 meter ke dalam batuan dasar untuk menahan ombak yang menerjang di bawahnya.


Dengan empat kamar tidur, rumah ini memiliki kemiripan dengan rumah milik Paris Hilton, namun nasib keduanya berbeda.


Kepada The New York Post, Steiner mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka daerah tempat tinggalnya akan dilanda kebakaran. Ia awalnya hanya berfikir rumahnya harus tahan gempa ketika memutuskan untuk membelinya.


“Sejujurnya, saya tidak pernah berpikir kebakaran hutan akan sampai ke Pacific Coast Highway dan menyebabkan kebakaran besar,” kata Steiner pada Minggu (12/1/2025). “Saya lebih berpikir jika terjadi gempa bumi, itu adalah ancaman terakhir yang bisa terjadi. Saya sama sekali tidak menyangka kebakaran menjadi ancaman yang paling besar,” tambahnya.


Steiner yang kini berusia 64 tahun menyebut kejadian ini sebagai sebuah keajaiban. Ketika kebakaran terjadi, ia menerima sebuah video dari kontraktornya. Awalnya, ia sudah pasrah rumahnya akan hancur. Namun, keajaiban terjadi ketika rumahnya selamat.


“Banyak orang menghubungi saya dan berkata, ‘Rumahmu ada di semua berita.’ Saya terkejut melihat foto-foto rumah saya yang tetap utuh di tengah puing-puing rumah lainnya yang hangus,” kata Steiner mengenang.


Meskipun ia merasa bersyukur, Steiner mengaku bahwa keberuntungannya ini bukan sesuatu yang harus dirayakan. Menurutnya, rumahnya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan rumah-rumah yang musnah dalam kebakaran. Rumah di Malibu itu bukanlah rumah utamanya, sehingga tidak banyak kenangan spesial di dalamnya.


"Saya menerima banyak pesan dari orang-orang yang berkata, 'Kami berdoa untukmu. Ini sangat mengerikan,'" ujar Steiner. "Namun, saya lebih memilih untuk berkata, 'Doakan mereka yang kehilangan rumah, bukan saya.'" (des*)