Bank Tanah Sipakan Lahan Dapur Makan Bergizi Gratis di 11 Lokasi. |
Jakarta – Badan Bank Tanah telah menyediakan lahan untuk mendukung pelaksanaan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Total terdapat 11 lokasi lahan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan luas masing-masing hingga 500 hektare (ha).
Persiapan oleh Bank Tanah
Deputi Bidang Pemanfaatan Tanah dan Kerja Sama Usaha, Hakiki Sudrajat, menyatakan bahwa penyediaan lahan untuk dapur program MBG adalah bagian dari inisiatif Bank Tanah guna mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Lahan tersebut siap dimanfaatkan oleh pihak terkait bila diperlukan.
"Saat ini, kami telah menyiapkan 11 lokasi, dan kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah, termasuk di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara. Nantinya, kebutuhan dapur ini akan disesuaikan dengan kebutuhan lain, seperti sekolah," ujarnya.
11 Lokasi Lahan untuk Program MBG
Berikut daftar lokasi lahan yang disiapkan:
Batubara, Sumatera Utara
Solok, Sumatera Barat
Bangka Belitung
Cianjur, Jawa Barat
Kendal, Jawa Tengah
Brebes, Jawa Tengah
Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
Poso, Sulawesi Tengah
Purwakarta, Jawa Barat
Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (2 lokasi)
Dukungan Kantor Komunikasi Kepresidenan
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, mendorong Badan Bank Tanah untuk segera merealisasikan penyediaan lahan tersebut demi mendukung program prioritas Presiden. Hingga tahun 2029, direncanakan pembangunan sebanyak 30.000 dapur sehat untuk Program Makan Bergizi Gratis.
"Setiap dapur membutuhkan luas sekitar 20 x 20 meter untuk berbagai kegiatan, seperti penyimpanan bahan baku, memasak, hingga penyimpanan makanan. Hingga saat ini, terdapat 220 dapur, dengan target 937 dapur pada April 2025, dan mencapai 5.000 dapur di akhir tahun 2025," jelas Dedek.
Stok Lahan Bank Tanah
Badan Bank Tanah mencatat pencapaian positif pada 2024, dengan total perolehan lahan seluas 14.637,2 hektare, meningkat 194 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan hasil ini, total aset lahan yang dikelola Badan Bank Tanah kini mencapai 33.115,6 hektare yang tersebar di 45 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian ATR/BPN, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Pencapaian ini merupakan yang terbesar sejak lembaga ini berdiri. Kami berkomitmen mengelola lahan tersebut secara optimal guna mewujudkan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Parman.
Target Tahun 2025
Deputi Bidang Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah, Perdananto Aribowo, mengungkapkan bahwa pada 2025 Badan Bank Tanah menargetkan perolehan lahan seluas 140.000 hektare.
Tanah tersebut akan diperoleh dari berbagai sumber, seperti tanah bekas hak, tanah terlantar, pelepasan kawasan hutan, tanah hasil reklamasi, hingga tanah bekas tambang, sesuai dengan PP Nomor 64 Tahun 2021.
Selain itu, sumber tanah lainnya akan berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan pihak-pihak lain yang telah ditetapkan.(BY)