Program Makanan Bergizi Gratis Dimulai di Bukittinggi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Program Makanan Bergizi Gratis Dimulai di Bukittinggi

Kamis, 09 Januari 2025

Pelajar di sekolah Bukittinggi saat beraktivitas proses belajar mengajar (PBM)


Bukittinggi – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto kini mulai dilaksanakan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Program ini akan memasuki fase uji coba pada hari Senin, 13 Januari 2025, yang akan melibatkan enam sekolah di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi, Herriman, menyampaikan bahwa tujuan dari MBG adalah untuk menyediakan makanan bergizi bagi para siswa. “Program ini telah disetujui oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan kami berharap dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kualitas pendidikan anak-anak di Bukittinggi,” ujarnya, Rabu (8/1).


Adapun sekolah-sekolah yang akan berpartisipasi dalam uji coba ini antara lain SMP 1 Bukittinggi, SMP 2 Bukittinggi, SMP 6 Bukittinggi, SMP 8 Bukittinggi, serta SD 05 Tarok Dipo dan SD 08 Tarok Dipo. Sebanyak 3.276 porsi makanan bergizi akan disediakan bagi para siswa di enam sekolah tersebut.


Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Pemerintah Kota Bukittinggi telah mengalokasikan anggaran pendamping sebesar Rp 11 miliar dari APBD tahun 2025.


Distribusi makanan untuk MBG akan melibatkan lima dapur umum yang tersebar di berbagai titik di Bukittinggi. Saat ini, sudah ada satu dapur umum yang beroperasi di Kecamatan Guguk Panjang. Setiap dapur umum tersebut akan menyediakan sekitar 3.000 hingga 5.000 porsi makanan per hari, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BGN.


“Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan siswa, tetapi juga diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal, terutama bagi UMKM yang terlibat dalam penyediaan bahan makanan,” tambah Herriman.


Peluncuran perdana program MBG akan dilakukan di SMPN 2 Bukittinggi. Secara keseluruhan, program ini direncanakan akan menjangkau sekitar 27.000 siswa yang tersebar di 81 sekolah di Bukittinggi. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di daerah ini,” tutup Herriman. (des*)