Dua Macan Tutul Terekam Kamera Trap di TNBTS -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Dua Macan Tutul Terekam Kamera Trap di TNBTS

Rabu, 22 Januari 2025

Dua ekor macan tutul (Panther pardhus), yang diduga indukan dan anaknya, tertangkap kamera.


Jakarta - Dua ekor macan tutul (Panther pardhus), yang diperkirakan induk dan anaknya, terdeteksi melalui kamera pengintai di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).


Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengungkapkan bahwa kedua macan tutul tersebut tertangkap kamera trap pada akhir tahun 2024.


Sebelumnya, petugas TNBTS bersama pengamat satwa telah memasang kamera pengintai di beberapa titik dalam kawasan taman nasional untuk memantau status populasi macan tutul.


"Rekaman menunjukkan ada dua ekor macan tutul yang terdeteksi pada akhir 2024 lalu di wilayah TNBTS," kata Septi pada Senin (20/1), seperti dikutip dari Detikcom.


Septi menjelaskan bahwa saat ini, mereka belum dapat memberikan banyak informasi terkait temuan ini. Pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari tim di lapangan mengenai identifikasi dua satwa langka yang berasal dari Pulau Jawa tersebut.


"Untuk detail lebih lanjut, kami masih menunggu hasil laporan tim lapangan. Dari rekaman yang ada, diduga salah satu macan tutul adalah induk dan satunya lagi anaknya. Apakah jantan atau betina, kami belum bisa memastikan," jelasnya.


Septi menambahkan bahwa pihaknya sengaja tidak mengungkapkan lokasi penemuan tersebut untuk menghindari ancaman terhadap keberadaan satwa tersebut dari para pemburu.


"Kami tidak bisa memberikan informasi presisi tentang lokasi atau waktu penampakan untuk mencegah macan tutul terdeteksi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.


Pemasangan kamera pengintai dilakukan dengan mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh macan tutul, seperti bekas cakaran atau feses.


"Jejak cakaran dan kotoran mereka kami temui, dan dari situ kami pasang kamera pengintai," kata Septi.


Terkait penampakan macan tutul yang tampak hitam, Septi menduga bahwa kedua ekor macan tersebut mengalami melanisme.


"Rekaman menunjukkan jelas bahwa macan tutul tersebut berwarna hitam, yang diduga akibat melanisme," tuturnya.


Melanisme adalah kondisi ketika hewan memiliki pigmen gelap yang berlebihan pada kulit atau bulunya akibat mutasi genetik yang meningkatkan produksi melanin, pigmen yang memberi warna gelap pada tubuh mereka. Macan tutul dengan kondisi ini sering disebut sebagai macan kumbang atau black panther.


Sebelumnya, pada Januari 2021, petugas Balai Besar TNBTS juga berhasil mendokumentasikan penampakan macan tutul di area timur Gunung Semeru. (des*)