PAM Jaya Naikkan Tarif Air Mulai 1 Januari 2025 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

PAM Jaya Naikkan Tarif Air Mulai 1 Januari 2025

Jumat, 27 Desember 2024

ilustrasi

Jakarta - PAM Jaya akan memberlakukan kenaikan tarif air di Jakarta mulai 1 Januari 2025. Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya adalah percepatan proses penyambungan jaringan pipa baru.


"Menurut peraturan yang berlaku dan berbagai aspek lainnya, seperti lingkungan, kesehatan, serta ekonomi, mempercepat penyambungan jaringan baru akan memberikan dampak positif," ujar Arief pada Senin (23/12). Ia juga menambahkan bahwa wilayah barat dan utara Jakarta sangat membutuhkan pasokan air perpipaan. "Kami berharap dengan pipa baru, air yang disalurkan bisa langsung diminum," lanjutnya.


Selain itu, PAM Jaya memiliki target untuk memperluas jaringan air perpipaan hingga mencakup seluruh wilayah Jakarta pada 2030 dan mengurangi penurunan permukaan air tanah. Arief berharap inisiatif ini dapat mengembalikan keseimbangan tanah di Jakarta.


Penyesuaian tarif juga tidak hanya menaikkan tarif, namun ada beberapa kategori yang justru mengalami penurunan. Masyarakat yang membutuhkan bantuan tetap akan menerima tarif yang terjangkau.


Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa kenaikan tarif ini memang perlu dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang matang. "Masalah penyesuaian tarif ini sudah berlangsung cukup lama," kata Teguh dalam acara "Jakarta Update" yang diadakan di Balai Kota pada Senin (23/12).


Ia menambahkan bahwa tarif PAM Jaya tidak mengalami kenaikan sejak 2007, artinya selama 17 tahun tarif air tidak berubah. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung ekspansi jaringan air hingga 100 persen pada 2030, berdasarkan kajian mendalam yang dilakukan selama dua tahun.


Meskipun ada kenaikan tarif, Teguh menegaskan bahwa PAM Jaya tetap menawarkan tarif air minum yang paling terjangkau di wilayah Jabodetabek. "Kenaikan ini akan jauh lebih ringan dibandingkan dengan inflasi saat ini, dengan kontribusi terhadap inflasi hanya sekitar 0,015 persen," ujarnya.(des*)