Meresahkan Masyarakat, Akun TikTok Kabakito Dilaporkan ke Polres Sawahlunto -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Meresahkan Masyarakat, Akun TikTok Kabakito Dilaporkan ke Polres Sawahlunto

Jumat, 06 Desember 2024

Sejumlah masyarakat Kota Sawahlunto menunjukkan Surat Tanda Terima Laporan usai melaporkan akun TikTok Kabakito ke Polres Sawahlunto. (foto/anton) 


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Sawahlunto 2024 menimbulkan dinamika politik di kalangan masyarakat.


Namun, adapula konten kreator yang berupaya membangun opini dengan narasi memvonis dan menuduh serta menggiring logika masyarakat agar mempercayai perkataan mereka di media sosial.


Konten-konten di media sosial tak sedikit yang memancing kegaduhan hingga memicu keresahan di tengah-tengah masyarakat Kota Sawahlunto.


Ricky Ekoni Saputra (42) bersama sejumlah masyarakat Kota Sawahlunto melaporkan akun TikTok ‘KABAKITO’ ke Polres Sawahlunto, Kamis (5/12/2024).


Akun tersebut diduga menyebarkan informasi yang mengandung unsur pencemaran nama baik serta memprovokasi masyarakat.


Menurut Ricky, salah satu unggahan akun tersebut memuat kalimat kontroversial yakni, “Halo masyarakat Kota Sawahlunto, ku beli suaramu Rp200.000.”


Unggahan tersebut dinilai tidak pantas dan berpotensi merusak citra demokrasi di Kota Sawahlunto, yang berjulukan 'Kota Arang'.


“Bahasa dalam unggahan itu sangat tidak pantas. Kami melaporkannya karena kami tidak ingin postingan seperti itu merusak keharmonisan masyarakat Sawahlunto,” ungkap Ricky kepada awak media.


Kepada awak media, Ricky dan rekan-rekan menunjukkan Surat Tanda Terima Laporan (STTL) bernomor STTLP/38/XII/SPKT/POLRES Sawahlunto/POLDA Sumatera Barat.


“Masyarakat Sawahlunto harus memahami, jika memang ada temuan pelanggaran selama Pilkada, ada jalur hukum yang bisa ditempuh. Kita tidak boleh terprovokasi oleh unggahan yang tidak bertanggung jawab di media sosial,” ucap Ricky.


Ia berharap, kasus ini menjadi peringatan bagi siapa pun untuk lebih berhati-hati dalam memposting informasi di media sosial.


“Jangan sampai berita hoaks dan fitnah memecah belah kita sebagai warga Sawahlunto,” tandasnya. (ton)