Menag Nasaruddin Umar Lantik Rektor dan Pejabat Eselon II Kemenag Pusat -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Menag Nasaruddin Umar Lantik Rektor dan Pejabat Eselon II Kemenag Pusat

Kamis, 19 Desember 2024
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar lantik Rektor dan Pejabat Eselon II Kemenag Pusat, Jakarta, Kamis 19 Desember 2024 (foto.doc.kemenag) 


Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melantik Kaspul Anwar sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi dan Abidin Wakano sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Selain melantik rektor, Menag Nasaruddin Umar mengukuhkan sejumlah pejabat Eselon II Pusat, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, pada Kamis (19/12/2024). 


Yakni Wawan Djunaidi sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal, Muhammad Iqbal sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Jenderal, Akhmad Fauzin sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal, Basnang Said sebagai Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kemudian, Ramadhan Kharisman sebagai Direktur Pengelolaan Biaya Operasional Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nugraha Setiawan sebagai Inspektur I Inspektorat Jenderal, Acang Abdul Aziz sebagai Inspektur II Inspektorat Jenderal, Ahmadun sebagai Inspektur V Inspektorat Jenderal


Tampil sebagai saksi, Sekretaris Jenderal Muhammad Ali Ramdhani dan Inspektur Jenderal Faisal Ali Hasyim. Dan, ikut hadir, para pejabat eselon I, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama.


Menag dalam amanatnya kepada para rektor dan pejabat yang dilantik untuk konsisten. “Jangan tegas, baik dan disiplin di awal, tapi kita harus mempertegas pendirian kita konsisten sampai akhir. Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberi kekuatan untuk konsisten, istiqamah,” kata Menag Nasaruddin Umar. 


Kata dia, biasanya kalau kita ingin istiqamah pendirian, latihan spiritualnya dalam Islam disebut wirid. "Orang yang terbiasa melakukan ibadah rutin, maka ia akan istiqamah, pendiriannya pun diharapkan istiqamah juga,” sambungnya.


Khusus untuk rektor, Menag menyampaikan bahwa tantangan ke depan, terutama di daerah tugasnya masing-masing bukanlah ringan tapi penuh tantangan.


“Di Ambon, Maluku banyak tantangan, konfigurasi umat kita di sana itu sangat menarik untuk kita perhatikan betul. Karenanya, rektor jangan asyik dengan diri dan perguruan tingginya sendiri, tetapi kita hadir di masyarakat yang sarat berbagai nilai dan budaya,” pesan Menag, dikutip pada laman Kemenag.go.id.


Karena itu, lanjut Menag, pembacaan dan feelingnya harus menangkap dengan sensor-sensor yang dimiliki, apa kontribusi perguruan tinggi keagamaan bagi masyarakat. “Jangan sampai nanti perguruan tinggi kita bagus, tapi lingkungan pacunya berbeda. Sedapat mungkin ada kontribusi perguruan tinggi itu di dalam menyelesaikan persolan-persoalan kemasyarakatan di sekitarnya,” katanya.


“Pak rektor akan mengelola sejumlah orang pintar apakah itu dosen dan mahasiswa, makanya kita arahkan bagaimana perguruan tinggi kita itu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar,” lanjut Menag.


Menag minta topik-topik penelitian, desertasi, tesis dan skripsi diberikan imbauan untuk lebih berkonsentrasi agar hasil penelitiannya dirasakan oleh komunitas sekitarnya.


“Inilah arti perguruan tinggi, dia bisa merasakan getaran-getaran dan denyut nadi yang ada di lingkungan perguruan tinggi tersebut,” ungkapnya.


Disampaikan Menag, Ambon memiliki sejarah panjang, maka sensitiflah dengan sejarah panjang itu. Menag minta rektor untuk banyak silaturahim terutama pejabat lokal di sana. Sebab, terang Menag, UIN, IAIN dan STAIN tanpa koordinasi horizontal dengan pemdanya itu jangan-jangan akan jadi penonton terhadap perguruan tinggi di sekitarnya. 


“Pintar-pintar lah mencari peluang stakeholders. Karena, kalau hanya mengandalkan anggaran Kementerian itu, sangat terbatas,” tutur Menag.


Kepada rektor UIN Jambi, Menag berpesan agar UIN Jambi berkontribusi mempertahankan budaya Melayu yang terancam tergerus globalisasi zaman.


Untuk Jambi, tegas Menang Nasaruddin Umar, bahwa saudara menjadi rektor di salah satu pusat kebudayaan Melayu. Bagaimana merevitalisasi budaya Kemelayuan yang mungkin terancam tergerus dengan globalisasi zaman yang sedemikian rupa.


"Padahal kita tahu, keutuhan dan kekuatan bangsa terletak pada kemampun kita untuk memelihara identitas lokal kita. Karena itu, apa kontribusi UIN Jambi dalam rangka mempertahankan identitas kejambiannya, itu salah satu tanggung jawab saudara,” pesan Menag. (*/saco).