Foto: WOKANDAPIX dari Pixabay |
Dalam era digital, sistem informasi menjadi tulang punggung
operasi bisnis. Namun, risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi terus
meningkat, mulai dari serangan siber hingga kegagalan operasional. Untuk
mengatasi tantangan ini, organisasi membutuhkan pendekatan terstruktur untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko. Berikut adalah lima framework
utama yang banyak digunakan untuk manajemen risiko sistem informasi.
1. NIST Risk Management Framework (RMF)
NIST RMF adalah framework yang dirancang untuk
membantu organisasi mengelola risiko terkait keamanan informasi. Framework
ini terdiri dari enam langkah: Categorize, Select, Implement,
Assess, Authorize, dan Monitor. Dengan pendekatan berbasis
siklus hidup, RMF memastikan bahwa risiko dinilai dan dikelola secara kontinu,
mulai dari perencanaan hingga pemantauan operasional.
2. ISO 31000
ISO 31000 adalah standar internasional untuk manajemen
risiko yang memberikan panduan umum dalam mengelola risiko di berbagai konteks,
termasuk sistem informasi. Standar ini menekankan pentingnya integrasi
manajemen risiko ke dalam proses bisnis, budaya organisasi, dan pengambilan
keputusan. ISO 31000 cocok untuk organisasi yang mencari pendekatan holistik
untuk mengelola risiko.
3. FAIR (Factor Analysis of Information Risk)
FAIR adalah framework kuantitatif yang dirancang khusus
untuk mengukur risiko informasi. Dengan pendekatan berbasis data, FAIR membantu
organisasi memahami kemungkinan dan dampak risiko secara numerik. Framework
ini sangat berguna untuk organisasi yang ingin membuat keputusan berbasis data
terkait investasi keamanan dan mitigasi risiko.
4. COBIT (Control Objectives for Information and
Related Technologies)
COBIT tidak hanya fokus pada tata kelola TI, tetapi juga
menyediakan panduan untuk manajemen risiko sistem informasi. Dengan pendekatan
berbasis kontrol, COBIT membantu organisasi mengidentifikasi risiko, menentukan
langkah mitigasi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Framework
ini ideal untuk organisasi yang ingin menyelaraskan manajemen risiko dengan
tujuan strategis bisnis.
5. COSO ERM (Enterprise Risk Management)
COSO ERM adalah framework yang dirancang untuk
mengelola risiko di tingkat organisasi, termasuk risiko yang terkait dengan
sistem informasi. Framework ini mengintegrasikan manajemen risiko ke
dalam proses bisnis inti dan memberikan panduan untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespon risiko. COSO ERM cocok untuk organisasi besar yang
membutuhkan pendekatan terintegrasi untuk risiko di berbagai aspek operasional.
Manajemen risiko sistem informasi adalah komponen penting
untuk memastikan keberlanjutan operasional dan perlindungan aset digital
organisasi. Dengan memahami dan menerapkan framework yang sesuai,
organisasi dapat mengelola risiko secara efektif, meningkatkan ketahanan, dan
meminimalkan dampak ancaman terhadap sistem informasi perusahaan.
Pemilihan framework yang tepat untuk manajemen risiko
sistem informasi bergantung pada kebutuhan dan karakteristik organisasi. Faktor
seperti ukuran organisasi, industri, kompleksitas sistem informasi, dan
regulasi yang berlaku harus dipertimbangkan. Dalam beberapa kasus, mengadopsi
kombinasi dari beberapa framework dapat memberikan hasil yang optimal dalam
pengelolaan risiko.
(Adi Arga Arifnur / Dosen Universitas Andalas)
Editor by: Andri B.