Komentar |
| Telkomsel menerapkan solusi jaringan berbasis AI dan machine learning (ML) untuk meningkatkan kualitas layanan |
Jakarta – Telkomsel meluncurkan solusi jaringan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) untuk meningkatkan kualitas layanan 4G/LTE di Makassar dan Kendari. Solusi ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara Telkomsel dan ZTE, diberi nama Self-Adaptive Feedback.
Penerapan teknologi terbaru ini merupakan kelanjutan dari kerja sama kedua perusahaan yang dimulai pada Mobile World Congress 2024 di Barcelona, dan merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan akan internet berkecepatan tinggi.
Self-Adaptive Feedback bekerja dengan mengoptimalkan kinerja jaringan tanpa memerlukan perangkat keras tambahan. Sebagai bagian dari penerapan Hyper AI, teknologi ini memungkinkan penyedia layanan untuk menyesuaikan parameter jaringan secara otomatis, seperti kecepatan dan pengendalian daya, guna mendukung aplikasi berat seperti video streaming dan permainan daring.
Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, mengungkapkan bahwa Telkomsel dan ZTE telah mengkaji dan menerapkan solusi ini di Makassar dan Kendari.
Hasil uji coba jaringan menggunakan Self-Adaptive Feedback di Makassar dan Kendari menunjukkan peningkatan pengalaman pengguna yang signifikan. Latensi untuk permainan juga berkurang hingga 47 persen, menjanjikan pengalaman bermain yang lebih responsif.
Selain meningkatkan performa jaringan, teknologi ini juga dilengkapi dengan fitur hemat energi yang secara otomatis mengalihkan BTS (Base Transceiver Station) ke mode daya rendah saat lalu lintas data rendah.
Presiden Direktur ZTE Indonesia, Richard Liang, mengungkapkan bahwa setiap inovasi membawa harapan baru dan membuka peluang di masa depan. Dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam jaringan, Telkomsel dan ZTE tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengakses konten digital berkualitas tinggi.
“Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas akses digital di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Richard.(BY)