PWI Pusat Siap Gelar Kongres Sebelum 15 Desember untuk Akhiri Dualisme -->

Iklan Cawako Sawahlunto

PWI Pusat Siap Gelar Kongres Sebelum 15 Desember untuk Akhiri Dualisme

Jumat, 29 November 2024
.


Jakarta, fajarsumbar.com — Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat (Hasil KLB --red), Zulmansyah Sekedang, menegaskan kesiapan organisasinya menggelar Kongres PWI sebelum 15 Desember 2024, sesuai arahan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria. Langkah ini diharapkan mampu mempersatukan kembali organisasi wartawan terbesar di Indonesia yang tengah terpecah.


"Kami siap melaksanakan kongres lebih awal, bahkan jika harus digelar pada 10 Desember 2024, sesuai arahan Pak Wamenkomdigi. Saya sudah berdiskusi dengan lebih dari 15 PWI Provinsi, dan semua sepakat agar dualisme ini segera diakhiri melalui kongres," ungkap Zulmansyah, Jumat (29/11/2024).


Kemelut internal PWI telah memengaruhi berbagai agenda penting, seperti peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dan program Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). "Prioritas kami adalah persatuan organisasi, demi masa depan PWI yang solid dan utuh," tambah Zulmansyah.


Pertemuan penting berlangsung di Restoran Aroem, Jakarta, yang mempertemukan Zulmansyah dengan tokoh-tokoh seperti Atal Sembiring Depari, Marthen Selamet Susanto, Agus Sudibyo, dan Kesit B. Handoyo. Pertemuan ini juga dihadiri Wamenkomdigi Nezar Patria, Hendry Ch Bangun, dan sejumlah Ketua PWI Provinsi.


Dalam pertemuan tersebut, Wamenkomdigi menawarkan Pusat Pelatihan Komdigi di Cikarang, Bekasi, sebagai lokasi kongres. "Wamen mengusulkan agar kongres dapat digelar pada 10 Desember 2024, namun tetap menyerahkan keputusan akhir kepada tim dari kedua pihak," jelas Zulmansyah.


Kongres PWI dipercepat ini diharapkan menjadi solusi damai yang mengakhiri konflik tanpa perlu adanya gugatan. Semua pihak diminta menerima hasil kongres dengan lapang dada, dengan kehadiran perwakilan dari Dewan Pers, Kemenkomdigi, dan Kemenkumham sebagai saksi persatuan.


Dualisme dalam tubuh PWI yang telah berlarut-larut akhirnya menemukan harapan baru melalui langkah ini. (*)