Pjs Bupati Agam; Penurunan Angka Stunting Butuh Data Akurat dan Gerakan Bersama -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Pjs Bupati Agam; Penurunan Angka Stunting Butuh Data Akurat dan Gerakan Bersama

Selasa, 12 November 2024
.


Lubuk Basung – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Agam, Dr H Endrizal mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting di Kabupaten Agam membutuhkan data yang akurat, gerakan bersama dari seluruh pihak, serta niat yang tulus untuk mewujudkan perbaikan kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. 


Pernyataan ini disampaikan Dr Endrizal saat menjadi pemateri dalam rapat koordinasi percepatan penurunan stunting yang digelar di Aula Kantor Bappeda Agam, Senin (12/11).


Dr H Endrizal menekankan pentingnya pengumpulan dan penggunaan data yang valid untuk merancang kebijakan yang tepat dalam upaya menurunkan angka stunting. Data yang akurat, menurutnya, akan menjadi dasar yang kuat bagi setiap intervensi yang dilakukan, agar program yang dilaksanakan bisa tepat sasaran dan efektif.


“Untuk menurunkan angka stunting, kita harus mulai dari data yang akurat. Tanpa data yang jelas, bagaimana kita bisa mengetahui siapa yang paling membutuhkan bantuan dan program apa yang sebaiknya dilaksanakan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki sistem pendataan yang baik di setiap level, dari nagari hingga kabupaten,” ujarnya.


Menurut Pjs Bupati Agam, pengumpulan data yang akurat mencakup pemetaan kasus stunting, deteksi dini pada balita, serta pemantauan status gizi ibu hamil. Hal ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam menjalankan program intervensi gizi dan kesehatan secara tepat dan menyeluruh.


Selain itu, ia juga menekankan pentingnya gerakan bersama untuk mengatasi masalah stunting. Ia mengajak seluruh elemen, mulai dari wali nagari hingga eselon II, untuk bersatu padu dalam usaha menurunkan angka stunting di Kabupaten Agam.


“Penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Kami mengajak kita semua untuk bergerak bersama-sama, eselon II perlu memperhatikan 3 orang berisiko stunting di luar program, demikian juga wali nagari,” ujarnya lagi.


Pjs Bupati Agam juga mengusulkan adanya upaya penguatan peran puskesmas di tingkat desa, yang diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.


“Gerakan ini harus melibatkan semua sektor. Sektor kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat harus saling mendukung. Semua program harus terintegrasi dengan baik untuk mencapai hasil yang optimal ,” jelasnya.


Dengan langkah-langkah tersebut, Pjs Bupati Agam menyakini Pemerintah Kabupaten Agam dapat menargetkan penurunan prevalensi stunting yang signifikan dalam waktu dekat. (*)