Pemkot Padang Jamin Stok Bahan Pokok Aman Jelang Nataru 2024 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Pemkot Padang Jamin Stok Bahan Pokok Aman Jelang Nataru 2024

Sabtu, 23 November 2024

ilustrasi


Padang – Pemerintah Kota (Pemkot) Padang menjamin ketersediaan bahan pokok strategis mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.


Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Padang, Didi Aryadi, dalam rapat koordinasi Tim Satgas Pangan Kota Padang yang diadakan di Kantor Wali Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Jumat (22/11/2024).


“Saat ini, ketersediaan dan pasokan bahan pangan pokok untuk masyarakat Kota Padang cukup memadai, bahkan melampaui perkiraan kebutuhan,” ujar Didi.


Menurut Didi, 10 bahan pokok strategis seperti beras, cabai rawit, cabai keriting, bawang putih, bawang merah, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng tersedia dalam jumlah lebih dari cukup.


Harga bahan pokok juga terpantau stabil berdasarkan hasil pemantauan di berbagai pasar.


“Tidak ada kelangkaan atau kenaikan harga signifikan untuk bahan pangan pokok saat ini. Contohnya, harga cabai keriting saat ini berkisar antara Rp24.000 hingga Rp30.000 per kilogram (kg), jauh lebih rendah dibandingkan saat terjadi kelangkaan yang bisa mencapai Rp100.000,” jelas Didi.


Untuk komoditas lain, beras dijual dengan harga Rp15.000-19.000 per kg, bawang merah Rp30.000-36.000, bawang putih Rp36.000-38.000, cabai rawit Rp48.000-50.000, dan daging sapi Rp140.000-150.000 per kg.


Sementara itu, telur ayam berada di kisaran harga Rp32.000-34.000 per karpet, gula pasir Rp18.000-20.000 per kg, dan minyak goreng kemasan Rp17.500-19.000 per liter.


Walaupun produksi pangan lokal di Kota Padang belum mencukupi kebutuhan masyarakat, pasokan dari wilayah surplus seperti Bukittinggi, Solok, Alahan Panjang, Aceh, Lampung, dan Kerinci mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di kota tersebut.


Namun demikian, Didi mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat di pasar-pasar tradisional Kota Padang.


“Penurunan ini dipengaruhi oleh keberadaan pasar-pasar dadakan di kawasan perumahan, sehingga masyarakat lebih memilih berbelanja di sana dibandingkan ke pasar tradisional,” ungkapnya.


Pemkot Padang terus memantau situasi ini guna memastikan stabilitas ekonomi lokal serta menjaga ketersediaan bahan pokok tetap terjamin.(des*)