Komentar |
| . |
Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengeluarkan peringatan keras kepada siapa pun yang terlibat dalam praktik mafia tanah. Ia menegaskan komitmennya untuk membawa langsung pelaku ke aparat penegak hukum, terutama jika melibatkan aparatur Kementerian ATR/BPN. Langkah ini menandai keseriusan pemerintah dalam memberantas persoalan pertanahan yang ia sebut sebagai masalah akut.
“Ini peringatan bagi siapa pun, termasuk aparatur negara atau pegawai Kementerian ATR/BPN. Jika terbukti terlibat, saya tidak akan segan menghantarkan sendiri kepada aparat penegak hukum,” ujar Nusron dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan 2024 di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Nusron menyoroti bahwa mafia tanah telah merusak tatanan hukum dan kepercayaan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara kementerian dan penegak hukum untuk mencegah serta menangani kejahatan pertanahan secara tuntas.
“Masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Mafia tanah bukan hanya merugikan individu, tetapi juga mencederai keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Langkah tegas Menteri Nusron diharapkan menjadi titik balik dalam pemberantasan mafia tanah yang selama ini menjadi momok dalam pengelolaan pertanahan di Indonesia.(Ab)