Ilustrasi nasi atau beras, pasta, dan kentang. Makanan yang tinggi karbohidrat. |
Jakarta – Nasi dan pasta adalah dua makanan pokok yang populer di berbagai belahan dunia. Keduanya dikenal mengenyangkan dan memiliki cita rasa khas. Namun, mana yang lebih sehat untuk dikonsumsi?
Baik nasi maupun pasta merupakan sumber karbohidrat yang memberikan energi dengan cepat. Namun, konsumsi berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah. Untungnya, jika dikombinasikan dengan lemak dan protein, indeks glikemik nasi atau pasta dapat berkurang, sehingga lebih ramah bagi tubuh.
Meski begitu, konsumsi yang tidak terkontrol dapat menjadikan kedua makanan ini kurang sehat. Berikut ulasan nutrisi dari masing-masing:
Kandungan Nutrisi Nasi Putih
Nasi putih berasal dari biji-bijian padi yang telah melalui proses penggilingan. Meski harganya terjangkau, nasi putih kaya akan nutrisi seperti magnesium, fosfor, mangan, selenium, zat besi, asam folat, tiamin, dan niasin.
Dalam satu porsi nasi putih yang dimasak (sekitar 1 cangkir), terdapat:
205 kalori
1 gram lemak
44 gram karbohidrat
4 gram protein
Kurang dari 1 gram serat
Namun, proses pengolahan nasi putih mengurangi kandungan fitonutrien, yaitu senyawa alami pada tanaman yang membantu mencegah penyakit seperti kanker. Kekurangannya, nasi cenderung lebih mudah dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, sehingga nutrisi dari protein dan sayuran sering terabaikan.
Salah satu cara untuk mengurangi kandungan karbohidrat pada nasi adalah dengan memasaknya, mendinginkannya di lemari es, dan memanaskannya kembali sebelum dikonsumsi.
Kandungan Nutrisi Pasta
Pasta adalah makanan berbahan dasar tepung dan telur yang diolah menjadi berbagai bentuk dan direbus hingga matang. Sama seperti nasi, pasta kaya akan karbohidrat dan sering diperkaya dengan vitamin B.
Dalam satu porsi pasta (sekitar 1 cangkir), terdapat:
220 kalori
1 gram lemak
43 gram karbohidrat
8 gram protein
2,5 gram serat
Jika menggunakan pasta gandum utuh, kandungan seratnya bisa lebih tinggi. Pasta juga memiliki keunggulan dalam kandungan protein yang lebih banyak dibanding nasi. Namun, seperti nasi, konsumsi pasta secara berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan.
Teknik memasak pasta, mendinginkannya, dan memanaskannya kembali juga dapat meningkatkan kandungan pati yang tahan cerna, membantu menurunkan gula darah.
Mana yang Lebih Sehat?
Baik nasi maupun pasta memiliki manfaat dan kekurangan masing-masing. Untuk pilihan yang lebih sehat, nasi merah yang minim proses atau pasta gandum utuh dapat menjadi alternatif.
Makanan sehat pada dasarnya adalah makanan yang kaya nutrisi seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Pilihlah jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda, dan pastikan porsi konsumsinya tetap terkontrol agar terhindar dari dampak negatif.(BY)