KFC Indonesia Alami Kerugian Rp557 Miliar hingga Kuartal III 2024 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

KFC Indonesia Alami Kerugian Rp557 Miliar hingga Kuartal III 2024

Minggu, 10 November 2024

ilustrasi

Jakarta – PT Fast Food Indonesia, perusahaan yang mengelola jaringan restoran waralaba KFC Indonesia, mengalami kerugian besar hingga kuartal III tahun 2024. Akibatnya, perusahaan yang terdaftar dengan kode saham FAST ini terpaksa menutup puluhan gerai dan memberhentikan ribuan karyawannya.


Berdasarkan laporan keuangan Kuartal III KFC 2024 yang dirilis pada Jumat (11/8), FAST mencatatkan kerugian sebesar Rp557,08 miliar. Kerugian ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan mencapai 266,59 persen secara tahunan (YoY). Pada kuartal III tahun sebelumnya, perusahaan ini hanya mengalami kerugian Rp152,41 miliar.


Kerugian yang terjadi dipengaruhi oleh dua faktor utama: proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19 yang belum maksimal dan ketegangan pasar yang semakin tinggi akibat krisis Timur Tengah. KFC sendiri menjadi salah satu target boikot masyarakat dalam situasi ini.


"Hal ini merupakan dampak lanjutan dari pemulihan yang dilakukan perusahaan setelah pandemi COVID-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diinginkan oleh manajemen, sementara kondisi pasar semakin buruk akibat krisis Timur Tengah. Kedua masalah ini berdampak negatif pada hasil perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024," tulis manajemen dalam laporan keuangan yang dikutip dari detikfinance.


Kerugian besar tersebut memaksa KFC untuk melakukan efisiensi usaha dengan menutup gerai dan mengurangi jumlah karyawan. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pada 30 September 2024, perusahaan masih mengoperasikan 715 gerai di seluruh Indonesia, berkurang dari 762 gerai pada Desember 2023. Artinya, sekitar 47 gerai ditutup.


Selain itu, per 30 September 2024, jumlah karyawan FAST tercatat sebanyak 13.715 orang, turun signifikan dari 15.989 orang pada 31 Desember 2023, dengan pengurangan sebanyak 2.274 karyawan.(des*)