Susu Kental Manis, |
Fajarsumbar.com - Susu kental manis (SKM) masih sering dianggap sebagai sumber nutrisi dan dianggap setara dengan susu sapi. Namun, konsumsi SKM yang berlebihan, terutama pada anak-anak, dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, salah satunya adalah stunting atau masalah pertumbuhan.
Menurut dr. Davrina Rianda, M.Gizi, peneliti dari Human Nutrition Research Centre (HNRC) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), SKM tidak termasuk asupan bergizi, melainkan hanya sumber gula yang tinggi. Kandungan gula yang tinggi dalam SKM dapat berdampak buruk pada pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting.
"SKM dapat memengaruhi preferensi rasa pada anak. Jika anak terbiasa dengan makanan atau minuman manis, makanan bergizi lainnya bisa terabaikan, sehingga berpotensi menyebabkan stunting," jelas dr. Davrina dalam acara Konferensi Pers mengenai hasil pengaduan tentang kesalahan penggunaan dan promosi SKM oleh masyarakat dan produsen, Kamis (8/11/2024).
Dr. Davrina juga menjelaskan bahwa empat sendok makan SKM mengandung sekitar 19 gram gula. Dengan memberikan SKM kepada anak, sama saja seperti memberikan air yang mengandung gula tinggi, yang dapat mempengaruhi selera anak terhadap makanan.
"Anak yang terbiasa mengonsumsi makanan manis berisiko menolak makanan bergizi seperti sayuran dan buah, karena lebih menyukai rasa manis dari gula," tambah dr. Davrina.
Selain stunting, konsumsi berlebihan SKM juga dapat memicu berbagai penyakit, termasuk obesitas. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko terkena penyakit tidak menular di masa mendatang.
"SKM mengandung gula dan kalori yang tinggi, yang kemudian disimpan sebagai lemak dalam tubuh, meningkatkan risiko obesitas pada anak," ungkap dr. Davrina.
"Ketika tubuh anak mengalami kekurangan zat gizi dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu metabolisme. Anak yang mengalami stunting berisiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit metabolik lainnya," tutupnya.(BY)