COP 29, PLN Tandatangani Lima Kesepakatan Strategis untuk Pengembangan Energi Bersih -->

Iklan Cawako Sawahlunto

COP 29, PLN Tandatangani Lima Kesepakatan Strategis untuk Pengembangan Energi Bersih

Selasa, 19 November 2024
Foto: PLN


Jakarta - PT PLN (Persero) menjalin lima kerja sama strategis dalam rangka transisi energi di Indonesia dengan lima mitra internasional pada acara Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan.


Kolaborasi dalam bidang pendanaan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia ini bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur energi bersih di Indonesia dan mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan.


Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding dan Grant Agreement antara PLN dan lima mitra internasional dalam acara bertajuk "Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization."


Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam COP 29, mengungkapkan bahwa kehadiran Indonesia dalam acara tersebut menunjukkan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi perubahan iklim. Hashim juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghadapi tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang yang ada.


"Perubahan iklim global membutuhkan solusi global. Tidak ada negara yang bisa menghadapinya sendirian. Kolaborasi adalah kunci untuk maju," ujar Hashim dalam keterangannya pada Selasa (19/11/2024).


Hashim menambahkan, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan strategi baru dalam transisi energi dengan penambahan kapasitas pembangkit energi hijau selama 15 tahun ke depan. Sebanyak 75% atau sekitar 75 gigawatt (GW) dari total 100 GW pembangkit listrik di Indonesia akan berbasis energi terbarukan.


"Presiden Prabowo memberikan mandat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, dan untuk mencapainya, salah satu langkahnya adalah melalui transisi energi," tambah Hashim.


Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menjelaskan bahwa PLN berkomitmen untuk menjalankan transisi energi di Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. PLN terus memperluas jaringan kolaborasi global untuk memastikan keberhasilan proyek transisi energi yang berkelanjutan.


PLN menjalin kerja sama pendanaan hijau dengan beberapa mitra global, salah satunya dengan UKEF, lembaga pendanaan ekspor dari Pemerintah Inggris. Kerja sama ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang pembiayaan proyek energi terbarukan di Indonesia, terutama dalam pengembangan jaringan transmisi yang mengintegrasikan sumber energi bersih.


Selain itu, PLN juga bekerja sama dengan KfW, bank pembangunan asal Jerman, untuk mendanai proyek transisi energi di Indonesia, serta melakukan studi terkait keberlanjutan sosial dan lingkungan. Proyek-proyek ini termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan pengembangan transmisi energi terbarukan.


PLN melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) juga menandatangani kesepakatan dengan TGI dan Sembcorp Utilities Pte Ltd untuk pengembangan proyek transportasi hidrogen hijau antara Sumatera dan Singapura. Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan infrastruktur jalur pipa TGI dan meningkatkan perdagangan energi lintas negara serta kapasitas produksi hidrogen hijau di Indonesia.


"Inisiatif ini menunjukkan komitmen PLN dalam mendorong pengembangan ekosistem hidrogen di kawasan ini sebagai bagian dari strategi kami untuk mendiversifikasi sumber energi hijau dan mengurangi emisi," tambah Darmawan.


Selain itu, PLN bersama GEAPP meluncurkan program "Renewable Energy Access for Last Mile," yang bertujuan untuk meningkatkan akses energi terbarukan di daerah-daerah terpencil di Indonesia.


"Kolaborasi ini fokus pada peningkatan akses energi di wilayah-wilayah yang terisolasi, serta mendukung komitmen Indonesia untuk memastikan energi yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat," jelas Darmawan.


Darmawan menambahkan bahwa PLN akan terus menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global, untuk memastikan transisi energi yang berkelanjutan.(BY)