25 Tewas di Lebanon Akibat Serangan Israel -->

Iklan Cawako Sawahlunto

25 Tewas di Lebanon Akibat Serangan Israel

Rabu, 27 November 2024

Sedikitnya 25 orang tewas di Lebanon akibat serangan Israel pada Selasa (26/11) 



Jakarta - Sedikitnya 25 orang meninggal dunia di Lebanon akibat serangan yang dilakukan oleh Israel pada Selasa (26/11), bersamaan dengan persetujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap rencana gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dengan Hizbullah.


Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Lebanon, korban tewas meliputi 10 orang di kawasan Beirut tengah, enam orang di Shaqra, dua orang di Tyre, enam orang di wilayah Baalbek-Hermel, dan satu orang di Hadath, Gunung Lebanon, di selatan Beirut.


Menurut laporan kantor berita resmi Lebanon (NNA) yang dikutip CNN, sebuah gedung apartemen di distrik Hamra, Beirut, terkena serangan. Hamra merupakan kawasan komersial utama yang juga menjadi lokasi dua universitas Amerika serta kantor berbagai organisasi internasional. Sebelumnya, militer Israel telah memperingatkan agar warga di sejumlah wilayah, termasuk Hamra, melakukan evakuasi.


Selain itu, NNA melaporkan bahwa drone milik Israel menghantam lembaga keuangan al-Qard al-Hassan di Zuqaq al-Blat, yang memiliki kaitan dengan Hizbullah.


Pihak militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka menyerang sembilan lokasi yang dianggap sebagai bagian dari sistem manajemen dan keuangan Hizbullah. Target tersebut mencakup fasilitas penyimpanan, kantor cabang al-Qard al-Hassan, serta tempat penukaran uang yang diduga digunakan untuk mendukung kegiatan militer Hizbullah. Serangan ini dilakukan di wilayah Beirut, Sidon, Tyre, dan Beqaa.


Sebelum menyetujui gencatan senjata, Israel meningkatkan intensitas serangannya di Beirut, mencakup wilayah pusat kota yang sebelumnya jarang menjadi sasaran, selain pinggiran selatan yang menjadi basis Hizbullah.


Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Lebanon akan mulai berlaku pada Rabu (27/11) pukul 4.00 waktu Lebanon atau 9.00 WIB. Biden menyatakan bahwa selama 60 hari mendatang, militer Lebanon akan mengambil alih kendali atas wilayah mereka.


Namun, seorang pejabat senior AS menjelaskan bahwa pasukan Israel tidak akan langsung mundur dari Lebanon setelah gencatan senjata dimulai. Penarikan tersebut akan dilakukan secara bertahap selama periode 60 hari, sembari memastikan pasukan Lebanon dikerahkan untuk menghindari kekosongan kekuasaan di wilayah tersebut.


"Proses ini membutuhkan waktu. Selama 60 hari, pasukan keamanan Lebanon akan bergerak ke wilayah selatan, sementara pasukan Israel akan mundur secara bertahap," ujar pejabat tersebut.(des*)