Israel Siap Balas Serangan Rudal Iran, AS Siap Dukung Pertahanan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Israel Siap Balas Serangan Rudal Iran, AS Siap Dukung Pertahanan

Kamis, 03 Oktober 2024

Kapal induk USS Gerald R Ford 


Jakarta - Israel sedang mempersiapkan rencana serangan balasan setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke wilayahnya pada Rabu (2/10) dini hari. 


Iran mengklaim bahwa 90 persen dari rudal yang diluncurkannya berhasil mengenai sasaran, termasuk pangkalan militer dan kantor badan intelijen Mossad di Israel. Serangan ini membuat Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, marah dan mengancam akan memberikan balasan dalam waktu dekat.


Dalam konteks ini, pertanyaan muncul apakah Amerika Serikat akan memberikan dukungan langsung kepada Israel. Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menjelaskan bahwa AS tidak akan terlibat dalam serangan tersebut, tetapi akan memberikan dukungan dari segi pertahanan.


"Jika Israel berperang dengan Iran, AS tidak dalam posisi untuk membantu serangan itu, namun mereka akan membantu dalam hal pertahanan Israel," ujar Yon. Dia menambahkan bahwa AS berkomitmen untuk melindungi Israel dan berusaha meredakan ketegangan di kawasan tersebut.


Pengamat lain, Sya'roni Rofii, sepakat bahwa AS tidak akan menyerang Iran secara langsung, dan fokus pemerintahan Biden tetap pada keamanan Israel sebagai mitra strategis di Timur Tengah. Sya'roni menduga bahwa AS mungkin akan mengerahkan kekuatan laut dan udara untuk mencegah serangan rudal balistik Iran.


AS telah mengerahkan tambahan skuadron pesawat tempur, termasuk F-15, F-16, F-22, dan A-10, serta menambah sekitar 3.000 personel ke kawasan tersebut. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menegaskan bahwa diskusi antara pemimpin militer dan politik AS-Israel sedang berlangsung.


Sya'roni menilai bahwa tidak ada alasan logis bagi AS untuk terlibat langsung dalam serangan, terutama karena mereka sedang fokus pada pemilihan presiden yang akan datang. 


Jika AS terlibat langsung, ini dapat memperluas konflik, dengan kemungkinan Rusia dan China sebagai sekutu Iran tidak tinggal diam. Yon meminta komunitas internasional untuk berperan aktif dalam meredakan ketegangan dan mengajak semua pihak untuk mematuhi resolusi PBB yang mendesak Israel mengakhiri pendudukan wilayah Palestina dalam waktu satu tahun.


Dia juga menekankan bahwa perdamaian hanya dapat tercapai jika Israel menghentikan pendudukan, yang selama ini menjadi alasan bagi Iran untuk melawan. Terakhir, Yon berharap adanya kesempatan untuk negosiasi gencatan senjata, yang pernah diinginkan Iran sebagai respons terhadap serangan Israel sebelumnya.(des*)