Stellantis Hentikan Produksi Fiat 500 Listrik Akibat Permintaan Lesu -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Stellantis Hentikan Produksi Fiat 500 Listrik Akibat Permintaan Lesu

Selasa, 17 September 2024

Mobil listrik Fiat 500


ROMA – Penjualan mobil listrik mengalami penurunan, menyebabkan pasar mobil listrik lesu. Bahkan, beberapa model mobil listrik harus menghentikan produksinya.


Produsen otomotif Stellantis mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi mobil kecil Fiat 500 selama 4 minggu akibat permintaan yang rendah.


Penurunan global dalam penjualan kendaraan listrik, yang sebagian disebabkan oleh kebijakan insentif ramah lingkungan yang berbeda-beda, mendorong para produsen mobil untuk menyesuaikan strategi mereka.


"Keputusan ini diambil karena rendahnya pesanan saat ini, yang disebabkan oleh tantangan besar yang dialami di pasar mobil listrik Eropa, terutama oleh produsen di Eropa," ujar Stellantis seperti dilansir Reuters, Selasa (17/9/2024).


Fiat 500 diproduksi di kota Turin, Italia barat laut, di pabrik bersejarah Mirafiori, tempat asal merek Fiat.


Stellantis menyatakan bahwa penghentian produksi telah dimulai sejak Jumat pekan lalu. Mereka juga menegaskan komitmennya untuk mengelola masa transisi yang sulit ini dengan baik.


Sebagai bagian dari upaya tersebut, perusahaan Prancis-Italia ini berencana menginvestasikan 100 juta euro (sekitar 110 juta dolar AS) di Mirafiori untuk mengembangkan baterai dengan performa lebih tinggi, serta memproduksi versi hybrid dari model listrik 500 pada 2025 atau 2026.


Serikat pekerja sudah lama mendesak Stellantis untuk memperbarui lokasi Mirafiori, karena produksi di sana telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Ini termasuk dengan rencana pengenalan mobil baru yang lebih terjangkau dan berkapasitas besar.


"Kompleks Mirafiori sedang menjalani transformasi besar untuk menjadikannya pusat inovasi dan pengembangan global yang berfokus pada mobilitas berkelanjutan, sesuai dengan tantangan transisi yang kami hadapi," ungkap Stellantis.


Italia sendiri telah meluncurkan program senilai 1 miliar dolar AS untuk mendorong pengemudi beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, termasuk subsidi untuk pembelian mobil listrik. Namun, terjadi perbedaan pandangan antara pemerintah Italia dan Stellantis mengenai kebijakan insentif tersebut.(BY)