Peneliti Temukan Gunung Bawah Laut Tinggi 3.000 Meter di Samudra Pasifik -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Peneliti Temukan Gunung Bawah Laut Tinggi 3.000 Meter di Samudra Pasifik

Sabtu, 07 September 2024

Hasil pemetaan gunung bawah laut di Chile yang memiliki ketinggian hingga 3.000 meter.


Jakarta - Peneliti dari Schmidt Ocean Institute di California baru-baru ini menemukan gunung bawah laut setinggi lebih dari 3.000 meter di Samudra Pasifik. Gunung ini empat kali lebih tinggi dibandingkan Burj Khalifa di Dubai yang memiliki ketinggian 830 meter.


Gunung bawah laut ini terletak di Samudra Pasifik, sekitar 1.448 kilometer dari pantai Chile. Dengan ketinggian mencapai 3.109 meter, gunung ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan bawah laut yang menjadi habitat bagi taman spons, karang kuno, dan spesies laut langka, termasuk jenis cumi-cumi yang baru pertama kali difilmkan.


Tim yang dipimpin Schmidt Ocean Institute menjelajahi kawasan tersebut menggunakan kapal penelitian R/V Falkor selama ekspedisi 28 hari yang berakhir pada akhir Agustus lalu.


Gunung bawah laut ini dipetakan dengan sistem sonar yang terpasang di bawah kapal. "Gelombang suara yang dipancarkan akan memantul kembali ke permukaan, dan dari waktu yang dibutuhkan untuk kembali, kami dapat menggambar topografi dasar laut dengan sangat baik," jelas Jyotika Virmani, Direktur Eksekutif Schmidt Ocean Institute, dalam kutipan dari CNN pada Kamis (4/9).


Virmani juga menambahkan, "Saat ini, hanya sekitar 26 persen dari dasar laut yang telah dipetakan dengan resolusi seperti ini, padahal dasar laut mencakup 71 persen dari permukaan planet kita."


Para ahli oseanografi memperkirakan ada sekitar 100 ribu gunung bawah laut yang lebih tinggi dari 1.000 meter di seluruh dunia, yang menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies.


Gunung bawah laut yang baru ditemukan ini lebih tinggi dari Gunung Olympus di Yunani (2.917 meter), tetapi lebih rendah dari Gunung Fuji di Jepang (3.776 meter), dan hampir empat kali lebih tinggi dari Burj Khalifa.


Selain memetakan gunung bawah laut, para peneliti juga berhasil merekam cumi-cumi Promachoteuthis hidup untuk pertama kalinya. Genus ini sangat langka dan hanya tiga spesiesnya yang telah dideskripsikan dari spesimen yang dikumpulkan sejak akhir abad ke-19.


Schmidt Ocean Institute juga mendokumentasikan gurita Casper, yang merupakan penampakan pertama spesies ini di Pasifik Selatan, serta dua spesies langka Bathyphysa siphonophores, yang dikenal sebagai monster spaghetti terbang, selama ekspedisi mereka. (des)