Menkes, Kematian Bayi di Indonesia Banyak Akibat Kelahiran Prematur -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Menkes, Kematian Bayi di Indonesia Banyak Akibat Kelahiran Prematur

Selasa, 03 September 2024
ilustrasi


Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kematian bayi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh kelahiran prematur.


"Di Indonesia, penyebab utama kematian bayi adalah kelahiran prematur," ujarnya saat menghadiri peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Ngoerah di Denpasar, Senin.


Menurut Budi, setiap tahunnya terdapat 78 ribu bayi yang meninggal dari total 4,6 juta kelahiran di Indonesia. Kasus kematian bayi ini paling banyak terjadi di Pulau Jawa, mengingat kepadatan penduduk yang tinggi di daerah tersebut.


Budi juga menambahkan bahwa pernikahan dini turut berperan sebagai salah satu faktor penyebab masalah pada rahim ibu, sehingga bayi lahir lebih cepat dengan berat yang kurang dari rata-rata kelahiran normal.


"Di Indonesia, pernikahan sering terjadi pada usia yang masih muda, yang dapat menyebabkan masalah pada kandungan, dengan kelahiran sebelum 37 minggu," katanya.


Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah kini membagi perawatan bayi berdasarkan berat badan saat lahir untuk menurunkan angka kematian bayi. Namun, Budi tidak memberikan rincian spesifik mengenai mekanisme perawatan bayi di setiap tingkatannya.


"Kami telah membagi tingkat perawatan; di puskesmas untuk bayi dengan berat di bawah 2 kilogram, di 514 rumah sakit kabupaten/kota untuk bayi di bawah 1,8 kilogram, di rumah sakit provinsi untuk bayi di bawah 1 kilogram, dan di bawah 1 kilogram di rumah sakit vertikal," jelasnya.


Karena itu, Kementerian Kesehatan terus berupaya membangun lebih banyak rumah sakit khusus untuk ibu dan anak untuk menangani kasus kelahiran dengan berat di bawah rata-rata dan mengurangi kematian bayi.


Setelah pandemi COVID-19, pemerintah menargetkan pembangunan 17 rumah sakit ibu dan anak di Indonesia, termasuk Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Prof. Ngoerah Denpasar yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.


Dari total 17 rumah sakit tersebut, 12 di antaranya sudah memulai pembangunan, sementara sisanya akan dimulai pada masa pemerintahan presiden berikutnya dengan pendanaan yang sudah disiapkan.


Menurut Menkes, pembangunan rumah sakit ibu dan anak adalah hal yang sangat penting untuk mengatasi tingginya angka kematian bayi di Indonesia. (des)