Israel Serang Lebanon, Targetkan Senjata Hizbullah di Beirut -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Israel Serang Lebanon, Targetkan Senjata Hizbullah di Beirut

Sabtu, 28 September 2024

Israel targetkan gudang senjata Hizbullah di selatan Beirut Lebanon. 


Jakarta – Israel kembali melancarkan serangan udara ke Lebanon, dengan klaim bahwa serangan tersebut menargetkan persenjataan milik Hizbullah yang disimpan di bawah bangunan perumahan di wilayah selatan Beirut.


"Militer Israel [IDF] saat ini tengah melaksanakan serangan yang ditargetkan terhadap senjata yang dimiliki oleh kelompok teroris Hizbullah," demikian pernyataan resmi IDF yang dikutip oleh AFP.


"Mereka menyimpan senjata di bawah bangunan sipil di daerah pinggiran selatan Beirut," lanjut pernyataan tersebut.


Hingga kini, belum ada keterangan pasti terkait dampak serangan tersebut, tetapi otoritas Lebanon melaporkan peningkatan jumlah korban jiwa dalam 24 jam terakhir.


Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan bahwa serangan udara Israel di daerah padat penduduk di pinggiran selatan Beirut menewaskan enam orang dan menyebabkan 91 orang lainnya terluka.


"Serangan yang terjadi pada hari Jumat di Haret Hreik, pinggiran selatan Beirut, menyebabkan enam orang tewas dan 91 orang lainnya terluka," kata Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya.


"Puing-puing dari lokasi kejadian masih terus dibersihkan," tambah keterangan tersebut.


Televisi milik Hizbullah, Al-Manar, melaporkan bahwa jumlah puing yang cukup besar menghambat upaya penyelamatan korban yang masih hidup.


Sebelumnya, Israel menyatakan telah melancarkan "serangan tepat sasaran" terhadap markas besar Hizbullah yang mereka sebut "terletak di bawah bangunan perumahan di pusat Dahiyeh."


Menurut laporan Al-Manar, tujuh bangunan tempat tinggal hancur di daerah tersebut, sementara Hizbullah menutup akses ke lokasi serangan dan meminta media untuk menjauh.


Sebuah laporan dari kantor berita Axios, mengutip sumber dari Israel, menyebutkan bahwa pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menjadi target serangan tersebut. Namun, Hizbullah membantahnya dan menyatakan bahwa Nasrallah dalam keadaan aman.


Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Laporan dari kantor berita Iran, Tsanim, juga memastikan bahwa Nasrallah selamat dari serangan tersebut.


Televisi Al-Manar melaporkan bahwa empat bangunan hancur akibat serangan tersebut, dan banyak korban yang jatuh.


Sementara itu, saat serangan berlangsung, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tengah berada di New York, Amerika Serikat, untuk menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB.


"Selama Hizbullah memilih jalur konflik, Israel tidak punya pilihan lain, dan kami memiliki hak penuh untuk menghilangkan ancaman ini serta memastikan warga negara kami kembali ke rumah mereka dengan selamat," ujar Netanyahu di hadapan Sidang Umum PBB.


Peningkatan ketegangan yang terjadi minggu ini telah menyebabkan sekitar 100.000 orang mengungsi di Lebanon, menambah jumlah total pengungsi akibat konflik di negara tersebut menjadi lebih dari 200.000 orang. (des*)