Hyundai. |
Jakarta – Hyundai Motor Company meluncurkan strategi jangka panjang dan menengah baru yang dinamai ‘Hyundai Way’ pada acara CEO Investor Day 2024 minggu ini. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan global di tengah tren elektrifikasi yang gencar dilakukan oleh pabrikan Korea Selatan tersebut.
"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan dapat merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, sehingga kami dapat tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," ungkap Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, dalam keterangan resmi.
Hyundai Motor tengah melakukan kemajuan signifikan dalam upayanya untuk menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik (EV). Hingga tahun 2030, Hyundai Motor menargetkan peningkatan kapasitas produksi hingga 1 juta unit, serta menjual 5,55 juta kendaraan secara global.
Sebagai bagian dari rencana ini, Hyundai Motor menargetkan penjualan sebanyak 2 juta EV pada 2030 untuk semakin memperkokoh kepemimpinan globalnya di sektor EV.
Untuk mencapai target tersebut, Hyundai Motor akan membuka HMGMA yang direncanakan lebih awal pada 2024. Selain itu, mereka akan mengoperasikan pabrik EV khusus di Ulsan pada 2026, dengan menambah kapasitas produksi sebesar 500.000 unit.
Untuk memperkuat kehadirannya di pasar negara berkembang, Hyundai Motor telah mengakuisisi pabrik di Pune, India. Ini memungkinkan perusahaan untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 1 juta unit.
Selain itu, Hyundai Motor berencana mengoptimalkan penggunaan fasilitasnya di China dan Indonesia. Mereka juga secara aktif memperluas pangsa pasarnya melalui bisnis CKD (Complete Knock-Down) di Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan wilayah lainnya.
Target produksi Hyundai Motor didukung oleh komitmen kuat terhadap inovasi manufaktur, yang terlihat jelas di Hyundai Motor Group Innovation Center Singapore (HMGICS).
Pada 2030, model kendaraan listrik Hyundai setidaknya akan berjumlah 21 model. Perusahaan juga berkomitmen untuk mengembangkan teknologi terbaru dari baterai NCM (nikel, kobalt, mangan) yang terjangkau.
Selain mobil listrik, Hyundai akan memperluas jajaran hybrid dari tujuh menjadi 14 model termasuk Genesis, serta mengembangkan EREV (extended range electric vehicle) sebagai jembatan utama menuju elektrifikasi penuh.(BY)