Kegiatan
ini merupakan hibah dari Pengabdian Masyarakat DRTPM Kemendikbud DIKTI tahun
2024.
Acara ini dilangsungkan di Ruang
Serbaguna Universitas Gunadarma, 4
dan 11 September 2024.
Tim Hibah Pengabdian kepada
Masyarakat, dipimpin langsung oleh Dr. dr. Dona Suzana, M.Si., yang didukung tim ahli Dr. Dharmayanti, M.MSI
yang bertanggung jawab dalam bidang IT, Dr. Ditiya Himawati, SE, MM di bidang
pemasaran, serta Dr. Quroyzhin Kartika Sari, M.Psi di bidang psikologi.
Dikatakan
dr. Dona kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini, pelatihan pertama pada 4
September 2024, difokuskan pada implementasi sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) berbasis ODOO serta pengembangan Learning Management System
(LMS).
“ERP adalah sistem terintegrasi yang dirancang untuk mengotomatisasi dan
menyederhanakan berbagai aspek operasional bisnis, seperti proses penjualan
(Point of Sales/POS), manajemen inventori, pembelian, dan akuntansi. Bagi
"Griya Sehat Shareeah", penerapan sistem ini bertujuan untuk
mengurangi risiko kesalahan administrasi, mempercepat alur kerja, serta
menciptakan efisiensi operasional yang lebih baik. Dengan demikian, klinik
dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat dan akurat kepada pasien,” ungkap dr. Dona.
Di samping peningkatan efisiensi
operasional, katanya, pelatihan ini juga menekankan
pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Untuk itu, dibuatlah Learning
Management System (LMS) berbasis ODOO yang dirancang untuk membantu pelatihan
internal karyawan.
LMS ini, lanjut dr. Dona,
memberikan akses kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan secara fleksibel,
mengembangkan keterampilan mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
klinik.
“Karyawan dapat belajar di mana saja dan kapan saja, tanpa terikat waktu atau lokasi tertentu, sehingga proses pelatihan menjadi lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.
Ditambahkan dr. Dona, dengan adanya LMS, karyawan juga memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dalam berbagai bidang, mulai dari pelayanan pasien hingga manajemen operasional. LMS tidak hanya menyediakan modul pelatihan dasar, tetapi juga pelatihan lanjutan yang dirancang untuk memastikan karyawan klinik selalu up-to-date dengan tren dan perkembangan terbaru dalam dunia kesehatan. Proses ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi tantangan layanan kesehatan yang semakin kompleks.
Pada sesi kedua, lanjutnya, yang diadakan pada 11 September 2024, fokus
pelatihan beralih ke pemasaran digital, sebuah elemen yang tak kalah penting
dalam pengembangan "Griya Sehat Shareeah".
Menurut dr.
Dona, dalam era digital ini, pemasaran konvensional saja
tidak cukup untuk bersaing. Oleh karena itu, pelatihan ini membahas bagaimana
klinik dapat memanfaatkan teknologi dan media digital untuk meningkatkan
visibilitas mereka di pasar. Peserta pelatihan diperkenalkan dengan konsep
perencanaan pemasaran (marketing plan) yang berlandaskan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Analisis SWOT membantu klinik untuk
mengidentifikasi kekuatan internal dan eksternal, serta mengantisipasi berbagai
peluang dan ancaman yang mungkin muncul di pasar.
Dalam konteks "Griya Sehat Shareeah",
kekuatan seperti reputasi baik dan layanan yang berkualitas tinggi harus
dipertahankan, sementara kelemahan seperti keterbatasan sumber daya atau
teknologi perlu segera diatasi.
“Peluang yang ada, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan, harus dimanfaatkan dengan baik melalui strategi pemasaran
yang efektif. Sementara itu, ancaman seperti persaingan yang ketat dan
perubahan regulasi perlu diantisipasi dengan kebijakan yang adaptif,” terang dr. Dona.
Selain teori pemasaran katanya, pelatihan ini juga melibatkan sesi praktik
langsung di mana peserta belajar tentang berbagai teknik pemasaran digital.
Salah satu fokus utama adalah pemanfaatan media sosial untuk promosi dan
branding.
“Dengan platform seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, "Griya
Sehat Shareeah" dapat menjangkau audiens yang lebih luas, mempromosikan
layanan mereka, dan berinteraksi secara langsung dengan pasien. Penggunaan
media sosial tidak hanya memperkuat keterlibatan pelanggan, tetapi juga
memungkinkan klinik untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan pasien
mereka,” jelasnya
Dr. Dona
juga menguraikan, dalam dunia yang semakin terhubung
secara digital, media sosial menjadi salah satu saluran pemasaran paling
efektif. Melalui strategi konten yang tepat, klinik dapat membangun kepercayaan
dan meningkatkan loyalitas pasien.
“Misalnya, dengan berbagi konten edukatif terkait kesehatan atau tips perawatan diri, "Griya Sehat Shareeah" dapat memposisikan diri mereka sebagai sumber informasi yang andal. Hal ini tidak hanya akan membantu klinik meningkatkan citra mereka, tetapi juga meningkatkan keterlibatan pasien melalui interaksi yang positif,” jelasnya.
Dilanjutkannya, pelatihan pemasaran digital ini juga mencakup cara mengukur efektivitas kampanye pemasaran yang dilakukan. Melalui data analitik, klinik dapat memantau kinerja setiap kampanye, mulai dari jumlah pengunjung hingga interaksi yang dilakukan oleh audiens.
“Dengan memahami data ini, "Griya Sehat Shareeah" dapat
mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, sehingga mampu menjangkau lebih
banyak pasien dan memaksimalkan hasil promosi dengan biaya yang lebih efisien,” ungkapnya
Terakhir,
katanya, transformasi pemasaran digital ini diharapkan
mampu memperkuat posisi "Griya Sehat Shareeah" di industri layanan
kesehatan. Dengan kombinasi antara efisiensi operasional melalui ERP,
peningkatan kompetensi karyawan melalui LMS, serta strategi pemasaran digital
yang tepat, klinik ini dapat terus berkembang dan meningkatkan layanan mereka.
Langkah-langkah ini tidak hanya akan membawa manfaat jangka pendek, tetapi juga
memberikan dampak positif bagi pertumbuhan klinik dalam jangka panjang.