Elektrifikasi Mobilitas, Hybrid, BEV, dan PHEV, Apa Bedanya? -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Elektrifikasi Mobilitas, Hybrid, BEV, dan PHEV, Apa Bedanya?

Minggu, 01 September 2024

Perbedaan antara mobil listrik, hybrid, plug-in hybrid.


Jakarta - Elektrifikasi diyakini menjadi arah masa depan mobilitas global. Ini tidak hanya mencakup mobil listrik berbasis baterai (BEV), tetapi juga mencakup mobil hybrid dan plug-in hybrid (PHEV). Lalu, apa perbedaan antara ketiganya?


Saat ini, pemerintah terus mendorong penggunaan mobil listrik dengan memberikan berbagai insentif. Namun, masyarakat masih banyak yang ragu untuk beralih ke BEV dan cenderung memilih mobil hybrid.


Dilansir dari laman Auto2000 sebagai dealer utama Toyota, tujuan utama dari mobil hybrid dan mobil listrik adalah untuk mengurangi emisi. Perbedaannya adalah mobil hybrid masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber daya utamanya.


Berikut perbedaan antara mobil hybrid dan kendaraan listrik:


Mobil Listrik

Mobil listrik (EV) menjadi populer karena diklaim bebas emisi gas buang. Mobil ini tidak menggunakan mesin konvensional yang memerlukan bahan bakar minyak sebagai sumber tenaga. Sebagai gantinya, mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama.


Perlu diingat bahwa semakin tinggi kecepatan mobil, semakin besar konsumsi tenaga yang dibutuhkan. Mobil listrik akan lebih cepat kehabisan daya jika terus-menerus dikendarai dengan kecepatan tinggi.


Karena alasan ini, mobil listrik murni sejauh ini masih lebih cocok untuk digunakan sebagai kendaraan harian di dalam kota.


Mobil Hybrid

Untuk memahami perbedaan antara mobil hybrid dan listrik, penting untuk mengetahui detail tentang mobil hybrid. Konsep merancang mobil hybrid sudah ada sejak lama.


Jika mobil listrik bergantung pada sumber energi eksternal (listrik murni), maka sumber tenaga mobil hybrid justru berasal dari dalam mesin. Mobil hybrid mendapatkan tenaga dari proses pengolahan sisa putaran bahan bakar mobil ditambah energi dari motor listrik.


Meski masih memanfaatkan proses pembakaran di dalam mesin untuk menggerakkan mobil, mobil hybrid diklaim dapat mengurangi polusi udara. Hal ini karena mobil hybrid dapat beroperasi sepenuhnya dengan motor listrik tanpa perlu menggunakan mesin konvensional jika baterai terisi penuh.


Perbedaan utama lainnya adalah jarak tempuh. Secara umum, mobil hybrid memiliki jarak tempuh yang lebih jauh daripada mobil listrik murni. Kehadiran mesin pembakaran internal memungkinkan mobil hybrid untuk mengisi bahan bakar di SPBU konvensional yang mudah ditemukan.


Mobil Plug-in Hybrid

Pengembangan teknologi hybrid menghasilkan inovasi baru bernama plug-in hybrid. Mobil jenis ini mampu menggunakan energi yang dihasilkan oleh motor listrik tanpa harus menunggu proses pengolahan sisa putaran bahan bakar mobil.


Plug-in hybrid terbagi menjadi dua jenis, yaitu plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan extended range electric vehicle (EREV).


PHEV mengombinasikan motor listrik dan bahan bakar sebagai sumber tenaga, sehingga pengendara bisa memilih sumber tenaga yang diinginkan saat berkendara. Sementara itu, EREV mengandalkan motor listrik sebagai sumber tenaga utama untuk menggerakkan mobil.(BY)