Petugas SAR gabungan saat mengevakuasi korban terakhir banjir bandang. |
Ternate – Banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, telah menewaskan 19 orang. Korban terakhir ditemukan oleh tim SAR gabungan pada hari kedelapan operasi pencarian, Minggu (1/9/2024).
Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman, menyebutkan bahwa korban ditemukan di pesisir pantai. Tim SAR mencium bau busuk dari bangkai dan melakukan penggalian di lokasi yang dicurigai.
Setelah penggalian berlangsung hingga pukul 18.30 WIT, jenazah korban ditemukan dalam kondisi membusuk. Korban ditemukan di hutan mangrove, sekitar 100 meter dari rumahnya, setelah terseret banjir bandang.
Identitas korban adalah Minanti Musa (39 tahun). Dengan penemuan ini, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Kelurahan Rua kini mencapai 19 orang.
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal, berusia 39 tahun dan berjenis kelamin perempuan," ujar Rahman.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa banjir bandang ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Minggu (25/8/2024) pukul 03.30 WIT. Kota Ternate berada di kawasan Gunung Api Gamalama, yang secara geologi dikenal sebagai daerah rawan bencana.(des)