Ayang melayani pembeli buah segarnya di salah satu kantor pemerintah di Padang Panjang. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Membantu ekonomi keluarga tidak menyurutkan semangat penjual buah keliling ini untuk berjualan dari sudut ke sudut Kota Padang Panjang.
Nofriyenti, 40 tahun yang biasa dikenal dengan panggilan “Ayang Buah” mulai menjual buah-buahan segar tahun 2018 lalu, hingga kini profesi ini terus dilakoninya dengan pangsa pasar pegawai kantoran.
Ayang berjualan dari kantor ke kantor menggunakan sepeda motor.
Setiap harinya, Ayang membawa tiga hingga lima jenis buah. Ada apel, pir, anggur, jeruk, lengkeng dan buah-buahan lainnya seperti anggur muscat, strawberry jumbo, jeruk wogan dan lainnya.
Sebelum bernjualan buah-buahan, Ayang dulunya menjual telur gulung dan sosis ke sekolah-sekolah.
Terkendala susahnya akses anak-anak sekolah untuk berbelanja keluar pekarangan sekolah, membuat Ayang gulung tikar dan beralih ke buah-buahan.
Dengan berjualan buah keliling ini, Ayang setidaknya bisa membantu perekonomian keluarganya. Membantu suaminya yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan untuk memenuhi kebutuhan empat orang anaknya.
Seperti cerita Ayang, Jumat (27/9), Ayang mengaku mengambil buah langsung dari agen di Bukittinggi setiap sore.
Paginya ia mulai berkeliling menjajakan buah-buahan yang terbilang segar ini dikarenakan setiap harinya selalu habis laku terjual.
“Jika sudah dapat buah dari agen, saya membuat status di WhatsApp, buah apa saja yang ready untuk besok.
"Alhamdulillah banyak juga yang memesan melalui WhatsApp dan .
esoknya langsung mengantarkan," kata Ayang.
Berjualan buah keliling menggunakan motor dan menyinggahi sejumlah pemerintah , kata Ayang semakin banyak pegawai yang mengenali dirinya sebagai penjual buah segar.
Warga Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat ini berjualan dari Senin hingga Sabtu.
“Pada hari Jumat kalau pegawai wirid pengajian, Ayang berjualan di Islamic Center. Kalau jadwal pegawai olahraga, Ayang mendatangi di Lapangan Bancah Laweh.
"Alhamdulillah bila jualan buahnya habis saya menndapat keuntungan rata-rata Rp150 ribu. Kalau tidak berjualan pun kadang pelanggan sering mengirim pesan untuk memesan secara online,” tuturnya.
Salah seorang pembeli, Ressa menyebutkan dengan adanya Ayang, membuat dirinya mudah membeli buah-buahan yang segar. Karena jualannya selalu berganti setiap harinya, dan harganya terjangkau.
“Secara tidak langsung dengan adanya Ayang Buah ini, mengajak kita untuk gaya hidup sehat dengan memakan buah setiap hari. Karena Ayang juga hampir setiap hari datang ke kantor. Buah dengan kualitas bagus, Ayang menjual dengan harga yang terjangkau,” kata Ressa. (*/syam)