Tren Nasi Beku: Manfaat dan Risiko Bagi Kesehatan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Tren Nasi Beku: Manfaat dan Risiko Bagi Kesehatan

Senin, 19 Agustus 2024
ilustrasi



Jakarta - Tren mengonsumsi nasi beku sedang ramai dibicarakan di media sosial belakangan ini. Nasi beku diyakini memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan nasi hangat yang baru matang.


Namun, bagaimana sebenarnya kadar gula pada nasi beku? Apakah benar nasi beku bisa membantu menurunkan kadar gula?


Manfaat pasti dari mengonsumsi nasi dingin atau nasi yang telah membeku dan mengeras belum sepenuhnya diketahui. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi nasi dingin yang kemudian dipanaskan kembali dapat membantu memperlambat kenaikan gula darah pada penderita diabetes.


Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal *Nutrition and Diabetes* pada tahun 2022 membandingkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe-1 setelah mengonsumsi dua jenis nasi. Jenis pertama adalah nasi yang dimasak dan langsung disajikan dalam keadaan hangat, dan jenis kedua adalah nasi yang didinginkan dalam lemari es selama 24 jam sebelum dipanaskan kembali.


Para peneliti dari Ponzan University di Polandia menemukan bahwa kadar gula darah lebih stabil pada partisipan yang mengonsumsi nasi dingin.


Mengutip *Business Insider*, para peneliti menyimpulkan bahwa karbohidrat seperti nasi yang didinginkan dapat membantu mengontrol kadar gula darah.


Meski begitu, kadar gula pada nasi beku masih belum dapat dipastikan secara tepat. Yang jelas, para peneliti percaya bahwa manfaat tersebut berasal dari kandungan pati resisten yang meningkat saat nasi didinginkan.


Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pati resisten dicerna lebih lambat, sehingga membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lainnya dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pati resisten ini bekerja mirip dengan serat.


Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini berfokus pada sampel tertentu, yaitu penderita diabetes tipe-1.


Meskipun demikian, penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan hasil yang hampir serupa pada orang tanpa diabetes.


Risiko Mengonsumsi Nasi Dingin


Meskipun nasi dingin ditemukan memiliki manfaat, ada juga risiko yang perlu diperhatikan.


Menurut *Healthline*, mengonsumsi nasi dingin atau nasi yang dipanaskan kembali dapat meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri *Bacillus cereus*. Bakteri ini dapat menyebabkan kram perut, diare, atau muntah.


*Bacillus cereus* adalah bakteri yang biasanya ditemukan di tanah dan dapat mencemari beras mentah. Bakteri ini mampu membentuk spora.


Setiap patogen, termasuk *Bacillus cereus*, dapat tumbuh dengan baik pada suhu ruangan atau sekitar 4-60 derajat Celcius. Menyimpan nasi pada suhu dingin atau suhu ruang dapat memungkinkan bakteri ini berkembang biak.


Dalam kondisi ini, spora dapat tumbuh, berkembang biak dengan cepat, dan menghasilkan racun.


Oleh karena itu, nasi dingin tetap berisiko terkontaminasi meskipun sudah dipanaskan kembali.


Siapa saja bisa mengalami keracunan makanan, tetapi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi.


Demikian penjelasan mengenai tren mengonsumsi nasi beku. Meskipun kadar gula pada nasi beku mungkin lebih stabil, penting untuk tetap memperhatikan risiko yang mungkin muncul. (des)