. |
Ide dari diadakannya pelatihan pembuatan kue bolu kekinian ini yakni memanfaatkan peluang bisnis dari hadirnya tradisi Bajapuik pada adat Pariaman. Hal menarik yang ditemukan pada tradisi Bajapuik di upacara pernikahan anak laki laki dalam adat pariaman ini adalah adanya Juadah. Juadah merupakan hantaran khas dalam setiap acara perkawinan. Biasanya, hantaran ini disusun dalam talam-talam yang besar. Hantaran ini akan jadi makanan pelengkap di pesta pertunangan (batuka tando) dan perkawinan di rumah mempelai pria. Juadah ini menggunakan talam yang bertingkat-tingkat, dimana yang paling atas diisi beberapa kue bolu, lalu berturut-turut di talam bawahnya ada beberapa pangan khas sebagai pelengkap isian Juadah. Isian pelengkap Juadah bisanya disesuaikan dengan permintaan keluarga mempelai laki laki. Seiring perkembangan zaman, proses dalam pembuatan Juadah ini hampir tidak lagi ditemukan di rumah pengantin wanita. Sebagian besar masyarakat Nagari Sunua Tengah lebih memilih untuk membeli kue bolu yang digunakan sebagai isian Juadah dari pada harus membuat sendiri. Hal ini dikarenakan alasan kepraktisan dan kemudahan. Potensi bisnis inilah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh ibu ibu PKK Nagari Sunua Tengah dalam upaya menciptakan kemandirian ekonomi.
Pada hari pertama kegiatan pengabdian kepada masyarakat, ibu-ibu PKK Nagari Sunua Tangah diberikan pelatihan pembuatan kue bolu kekinian dimana ibu - ibu PKK Nagari Sunua Tangah diajarkan dan diarahkan secara langsung bagaimana cara pembuatan kue bolu yang enak dan lembut. Narasumber pada pelatihan kue bolu ini yakni Ibu Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd yang merupakan dosen senior pada Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Padang yang memiliki pengalaman yang sangat banyak dalam hal pembuatan kue. Pada sesi akhir pelatihan pembuatan kue bolu, ibu-ibu PKK Nagari Sunua Tangah juga meminta untuk diajarkan bagaimana cara menghias kue. Sehingga harapannya, kue bolu yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK Nagari Sunua Tangah tidak hanya dapat dipasarkan untuk kebutuhan Juadah, namun juga bisa untuk kebutuhan acara lainnya.Lalu, pada hari kedua kegitan pengabdian kepada masyarakat, tim dosen Universitas Negeri Padang memberikan pelatihan mengenai digital marketing kepada ibu - ibu PKK Nagari Sunua Tangah. Narasumber pada kegaiatan pelatihan digital marketing ini yakni Ibu Rose Rahmidhani, S.Pd, MM. Beliau merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang. Pelatihan digital marketing ini ditujukan agar ibu - ibu PKK Nagari Sunua Tangah tidak hanya mampu membuat kue bolu kekinian, namun juga pandai memasarkan produk yang mereka miliki secara digital. Hal ini tentu dalam rangka memperluas daya pemasaran serta peningkatan produksi usaha demi terciptanya kemandirian ekonomi.(*)