Pesawat maskapai Thai Airways. |
Jakarta - Penumpang penerbangan Thai Airways dari London ke Thailand mengungkapkan pengalaman buruk mereka saat terjebak di landasan selama dua jam, di mana mereka mengalami kepanasan dan serangan panik sebelum penerbangan dibatalkan.
Penerbangan TG917 yang seharusnya berangkat dari Bandara Heathrow menuju Bangkok pada 25 Juli lalu, dijadwalkan lepas landas pukul 9.25 malam waktu setempat, namun mengalami masalah pada sistem pendingin udara.
Menurut laporan Independent, seorang mahasiswa dari Universitas Exeter yang berada dalam pesawat mengungkapkan kepada New York Post, "Kami merasa kepanasan dan kesulitan bernapas."
Mahasiswa tersebut juga menggambarkan situasi di dalam pesawat sebagai bentuk 'penyiksaan' bagi penumpang. Dia menambahkan, selama dua jam, tidak ada makanan atau air yang disediakan, dan penumpang merasakan kondisi seperti berada dalam sauna.
Karena sudah larut malam, antara pukul 11 malam dan 6 pagi tidak ada teknisi yang tersedia untuk memperbaiki AC pesawat, sehingga semua penumpang dan awak akhirnya dievakuasi dari pesawat pada pukul 11 malam.
Penerbangan tersebut dijadwalkan ulang untuk keesokan harinya, dengan penumpang terpaksa tidur di bandara atau mencari hotel untuk menginap semalam.
Namun, pada pukul 3.45 sore keesokan harinya, penerbangan Thai Airways yang tertunda kembali mengalami penundaan selama tiga jam akibat masalah mesin pada pesawat Boeing 777.
Seorang penumpang mengungkapkan rasa "sangat kecewa" terhadap penanganan situasi oleh Thai Airways.
Ini bukanlah insiden pertama terkait kerusakan AC menjelang lepas landas. Pada bulan Juni, penumpang Jet2 juga mengeluhkan pengalaman serupa, di mana mereka merasa seperti berada di "rumah kaca" dan mendengar suara anak-anak yang menangis karena kepanasan. (des)