NHTSA Tutup Investigasi 1,8 Juta Toyota RAV4 Terkait Risiko Kebakaran -->

Iklan Cawako Sawahlunto

NHTSA Tutup Investigasi 1,8 Juta Toyota RAV4 Terkait Risiko Kebakaran

Kamis, 15 Agustus 2024

Investigasi awal terhadap 1,8 juta mobil SUV Toyota ditutup, ini hasilnya.


Jakarta - Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) telah menutup penyelidikan awal terhadap sekitar 1,8 juta unit SUV Toyota RAV4. Kendaraan ini sempat mengalami penarikan kembali (recall) pada November 2023.


Regulator Keselamatan Otomotif AS menyatakan bahwa penyelidikan tersebut difokuskan pada faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kebakaran dan frekuensi terjadinya kebakaran yang berasal dari area baterai di kompartemen mesin pada RAV4 model tahun 2013-2018.


"Kebakaran yang dilaporkan terjadi pada kendaraan yang diketahui menggunakan baterai aftermarket atau yang masa pakainya telah melampaui batas umur baterai asli," ujar NHTSA, seperti dilansir Reuters, Kamis (15/8/2024).


Regulator tersebut mengidentifikasi beberapa komponen di rongga mesin sebagai penyebab utama kontak antara braket penahan baterai dan terminal positif baterai 12V.


Pada akhir November 2023, Toyota sempat menarik kembali sekitar 1,8 juta unit RAV4 keluaran 2013-2018 di Amerika Serikat.


Baterai yang dipasang pada SUV tersebut berpotensi menyebabkan kebakaran akibat arus pendek. Jika masalah ini terjadi, dapat meningkatkan risiko kebakaran yang melibatkan seluruh baterai.


Toyota telah mengidentifikasi masalah ini, yang diduga berasal dari perbedaan ukuran pada baterai pengganti. Meskipun baterai tersebut dianggap sesuai dengan ukuran RAV4, bagian atas baterai mungkin lebih kecil, yang memungkinkan baterai bergerak.


Jika baterai pengganti dengan bagian atas yang lebih kecil digunakan, dan penahan tidak dikencangkan dengan benar, baterai dapat bergerak saat kendaraan bermanuver. Hal ini dapat menyebabkan kontak antar komponen dan menimbulkan arus pendek.(BY)