Nagari Amping Parak Masuk Ke 50 Besar Desa Wisata di Indonesia -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Nagari Amping Parak Masuk Ke 50 Besar Desa Wisata di Indonesia

Wandi
Senin, 26 Agustus 2024


foto bersama




Painan, Fajarsumbar.com-Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan baru baru ini mendapatkan predikat sebagai 50 Desa wisata terbaik di Indonesia,hal ini terbukti dengan ditetapkannya Nagari Amping Parak sebagai 50 besar ajang ADWI 2024 yang dilaksanakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif {Kemenparekraf} tahun 2024.


Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Sumatera Barat mempunyai potensi alam yang sangat luar biasa dan terus berkembang sehingga kedepannya diharapkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara lebih meningkat kedepannya.


Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir Selatan Suhendri ketika ditemui di kantornya mengatakan bahwa 'Nagari Amping Parak adalah Desa/Nagari pertama di Indonesia yang berhasil mengintegrasikan pariwisata dengan kegiatan pengurangan resiko bencana,hal ini harus terus di kembangkan karena Nagari Amping Parak berada di zona Megathrust Mentawai'ujarnya.


Nagari Amping Parak terkenal dengan pendekatannya yang unik yaitu menggabungkan ekowisata dengan upaya mitigasi dan konsep inimerujuk pada 20 indikator Desa Tangguh Bencana yang membuat integrasi antara ekowisata dengan PRB menjadi sangat unik dan menantang untuk diterapkan.


Walinagari Amping Parak Iwal, S.Pd kepada fajarsumbar.com mengatakan bahwa 'Terpilihnya Nagarin Amping Parak dalam ajang  Anugrah 50 Desa Terbaik di Indonesia merupakan buah dari kerja keras seluruh warga dan penggiat Ekowisata Penyu Amping Parak dengan harapan agar kedepannya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara lebih meningkat dan ini akan berimbas kepada peningkatan ekonomi masyarakat' ungkapnya.


'kegiatan kepariwisataan Nagari Amping Parak ini bermula dari kegiatan Komunitas Laskar Pemuda Peduli Lingkungan disingkat dengan LPPL yang bergerak dibidang lingkungan hidup,langkah pertama yang dilakukan adalah upaya penghijauan pantai yang tandus di Amping Parak,kemudian upaya penanaman mangrove di areal pasang surut dan penanaman vegetasi pantai ini dilakukan dengan pola tanam mitigasi bencana.


Kegiatan komunitas selanjutnya adalah perlindungan sumber daya kelautan dan perikanan dari berbagai ancaman perusakan,misalnya perlindungan penyu dengan status hampir punah dan ada tiga jenis penyu yang secara rutin bertelur yakni : Penyu lekang,Penyu hijau,dan penyu sisik,kegiatan ini terus berkembang menjadi kegiatan pariwisata di Nagari Amping Parak.


'Saya sempat di anggap sebagai orang gila oleh masyarakat Amping Parak karena melakukan hal yang dianggap sia-sia dan bahkan dibenci karena saya dianggap menhalangi masyarakat yang biasa mengambil telur penyu untuk di jual ,tapi dengan pendekatan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keseimbangan alam akhirnya kerja keras kami beserta tim selama ini dan didukung penuh oleh Nagari Amping Parak maka hasilnya berbuah manis dengan masuknya Nagari Amping Parak dalam 50 besar Desa wisata di indonesia' ujar Haridman, ST ketua Laskar Penyu Amping Parak.{wandi}