Baterai berisiko terbakar, sebanyak 14 ribu mobil listrik Mini Cooper kena recall. |
Jakarta - Mini mengumumkan penarikan kembali (recall) lebih dari 12 ribu unit Mini Cooper SE EV. Penarikan ini dilakukan karena adanya risiko arus pendek pada baterai yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti yang diungkapkan oleh produsen asal Jerman tersebut.
Menurut laporan dari Carscoops pada Jumat (30/8/2024), Mini menjelaskan bahwa masalah ini terkait dengan baterai bertegangan tinggi atau sistem bertegangan tinggi yang dapat mengakibatkan korsleting. Hal ini dapat menyebabkan panas berlebih dan potensi kebakaran, bahkan ketika kendaraan dalam keadaan tidak digunakan.
Meskipun demikian, penyebab pasti dari masalah ini belum dapat dipastikan karena kesalahan pada baterai bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Sebanyak 12.535 Mini Cooper SE 2 Door Hardtop tahun produksi 2020-2024 terkena dampak penarikan kembali tersebut. Mobil listrik ini diproduksi antara 21 Maret 2019 hingga 25 Januari 2024.
BMW pertama kali diberitahu tentang potensi masalah tersebut pada Oktober 2023, ketika sebuah Cooper SE terbakar di Amerika Serikat. Pada Januari tahun ini, model lain terbakar di Jerman, dan analisis teknik mengidentifikasi kesalahan isolasi di dalam baterai.
Investigasi berlanjut antara bulan April dan Juli, sebelum keputusan untuk melakukan penarikan kembali dibuat pada 8 Agustus 2024. Tidak ada laporan kecelakaan atau cedera terkait masalah ini yang disampaikan kepada BMW.
Pemilik Mini Cooper SE EV akan diinformasikan tentang penarikan kembali mulai bulan Oktober. Untungnya, perbaikan mekanis tidak diperlukan karena masalah dapat diatasi dengan pembaruan perangkat lunak.
Pemeriksaan tersebut akan mencakup fungsi diagnostik, yang mendeteksi malfungsi pada baterai bertegangan tinggi dan secara otomatis dapat mengosongkan daya baterai hingga di bawah 30 persen.(BY)