Kendaraan Taktis PT Pindad Mendukung Pengamanan HUT Kemerdekaan di IKN -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Kendaraan Taktis PT Pindad Mendukung Pengamanan HUT Kemerdekaan di IKN

Selasa, 20 Agustus 2024

Maung MV3 Mobile Jammer.


Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi negara termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapatkan pengamanan ketat dari TNI. Pengamanan tersebut melibatkan tidak hanya personel, tetapi juga penggunaan kendaraan taktis (rantis), termasuk yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero).


Selain Maung yang sering dipamerkan dalam acara kirab bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Jakarta ke IKN, terdapat juga kendaraan taktis lainnya. Salah satunya adalah Maung MV3 Mobile Jammer yang turut berkontribusi dalam pengamanan upacara HUT ke-79.


Maung MV3 Mobile Jammer diperkenalkan bersama dengan senjata anti-drone buatan dalam negeri bernama SPS-1 (Senjata Pelumpuh Senyap seri 1). Senjata ini dirancang untuk menangkal drone atau pesawat tanpa awak yang memasuki kawasan IKN tanpa izin.


Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menjelaskan keunggulan produk inovatif ini dalam mendukung pertahanan negara. Senjata ini, yang merupakan hasil pengembangan domestik, merupakan bagian dari misi kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).


“Produk ini adalah yang pertama di dunia yang mengintegrasikan senjata soft kill (anti-drone) dan hard kill (senjata api), sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri dengan memanfaatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dengan dukungan teknis dan kesiapan purna jual domestik, SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer mampu memperkuat pertahanan negara dari ancaman drone ilegal dan mendukung kemandirian alutsista,” ujar Sigit dalam keterangan resminya.


SPS-1 dapat dioperasikan oleh satu personil dan dirancang untuk mobilitas tinggi karena terpasang pada senjata dan menggunakan tenaga baterai, sehingga tidak bergantung pada sistem daya statis. SPS-1 memiliki dua metode dalam menetralisir ancaman drone: metode soft kill yang menonaktifkan drone pada jarak hingga 500 meter, dan metode hard kill yang menghancurkan drone pada jarak hingga 150 meter.


Sementara itu, Maung MV3 Mobile Jammer dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang efektif dalam menetralisir ancaman drone dengan cepat dan akurat. Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone untuk metode soft kill dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm untuk metode hard kill. Untuk metode soft kill, radius jamming mencapai 3 kilometer, sedangkan jarak destruksi dengan hard kill hingga 1,8 kilometer. Kendaraan ini juga dilengkapi penggerak 4x4 dan mampu beroperasi di berbagai medan, baik on-road maupun off-road.(BY)