Hyundai Capai 13.636 Unit Penjualan di Semester I 2024 -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Hyundai Capai 13.636 Unit Penjualan di Semester I 2024

Jumat, 16 Agustus 2024

Jadi nomor 2 di GIIAS 2024, Hyundai bicara peluang 3 besar brand terlaris.


Jakarta – PT Hyundai Motors Indonesia melaporkan hasil penjualan yang positif sepanjang tahun 2024. Pada semester pertama 2024, produsen otomotif asal Korea Selatan ini berhasil mencatatkan penjualan retail sebanyak 13.636 unit.


Di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Hyundai meraih 3.606 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), menempatkan mereka sebagai merek kedua terlaris setelah Toyota yang mencatatkan 6.202 SPK di GIIAS 2024.


Selama periode Januari hingga Juni 2024, Hyundai berada di posisi kedelapan dalam daftar merek terlaris, sementara Toyota memimpin dengan 166.423 unit diikuti oleh Daihatsu dengan 103.223 unit. Posisi ketiga ditempati oleh Honda dengan 59.390 unit.


Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, menyatakan bahwa pasar otomotif Indonesia diprediksi akan terus berkembang. Saat ini, sekitar 70 persen pasar otomotif Indonesia masih didominasi oleh segmen menengah bawah, sedangkan segmen menengah atas hanya mencakup 30 persen.


“Dengan perekonomian yang semakin maju, kami berharap pasar akan bergeser ke segmen premium di masa depan,” ujar Frans dalam sebuah wawancara di Jakarta Selatan, baru-baru ini.


Dia menjelaskan bahwa Hyundai saat ini fokus pada segmen menengah atas atau premium karena mereka percaya perekonomian Indonesia akan terus berkembang, meskipun saat ini penjualan mobil mengalami penurunan.


“Mengenai peluang untuk masuk ke posisi tiga besar, tentunya bergantung pada strategi yang kami terapkan dan apakah strategi tersebut berhasil,” tuturnya.


“Sekarang kami memiliki tujuh model produk, dan dalam waktu dekat akan bertambah menjadi sembilan hingga sepuluh model. Tahun depan, kami mungkin akan menambah hingga 14-15 model, yang diharapkan akan memberikan dampak signifikan,” tambah Frans.


Menurutnya, industri otomotif di Indonesia akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional. Frans meyakini bahwa meskipun kondisi saat ini, ekonomi Indonesia menunjukkan arah perkembangan yang positif.


“Kami percaya bahwa pasar otomotif di Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan kami optimis bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang dengan baik,” tandasnya.(BY)