Penyerahan Surat Keputusan Mendikbudristek kepada STT Pekerjaan Umum di Jakarta, Rabu (10/7). Insert: Ketua STT Pekerjaan Umum, Arie Setiadi Moerwanto. |
Banyuwangi – Untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konstruksi yang kompeten dan profesional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan apresiasi kepada Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Sapta Taruna yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Putra atas transformasinya menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum.
Perubahan nama dari STT Sapta Taruna menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum disetujui oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 25 Juni 2024.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, selaku Pembina Yayasan Pendidikan Putra, mendorong agar Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum dapat menjadi lembaga pendidikan yang kredibel dan mendukung pengembangan SDM konstruksi yang berkualitas di Indonesia.
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum, Arie Setiadi Moerwanto, menjelaskan bahwa perubahan nama ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap pendidikan teknik pekerjaan umum. Nama baru ini dianggap lebih mudah dikenali oleh masyarakat umum.
"Kami membuka akses seluas-luasnya untuk masyarakat. Meskipun kami mempertahankan semangat Sapta Taruna, kami menyadari bahwa nama tersebut kurang dikenal. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggunakan nama Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum," ujar Arie Setiadi setelah penyerahan Surat Keputusan Mendikbudristek di Kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Arie menegaskan bahwa meskipun nama berubah, program pendidikan yang ada tetap sama, yakni fokus pada tiga program studi: Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, dan Teknik Informatika. Pendekatannya tetap praktis dengan banyak waktu di lapangan menggunakan alat-alat yang sama dengan yang digunakan di industri konstruksi.
"Kurikulum kami mencakup enam semester di kelas, sementara sisanya digunakan untuk magang dan pengalaman lapangan. Kami akan lebih fokus pada kebutuhan Kementerian PUPR, seperti Teknik Informatika yang akan terfokus pada Hidro Informatika untuk pengendalian banjir dan kekeringan," tambah Arie Setiadi.
Arie juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur akan terus menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan daya saing global, dan kualitas SDM akan terus ditingkatkan, termasuk melalui Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum.
“Kami siap membantu Kementerian PUPR dalam menyiapkan tenaga terampil untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan mitra-mitranya. Harapannya, alat-alat dan laboratorium kami dapat menyamai standar yang digunakan oleh pegawai Kementerian PUPR di lapangan,” tutup Arie Setiadi.(BY)